dc.identifier.citation | Andayani, T.R. & Setiawan, I. (2005). Perilaku Seksual Pranikah dan Sikap terhadap Aborsi. Jurnal Psikologi, 2, 1-9 Anissa, K. (2009). Making love sama dengan cinta itu seks. Cetakan 1. Yogyakarta : Garasi De Vito, J.A. (1995). The interpersonal communication book. New York : Collins Hurlock, E.B. 2003. Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi ke enam. Jakarta : Erlangga Monks, F.J. & knoers, A.M.P. (2002). Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Muzayyanah. N. (2008). “Dampak perilaku seks bebas bagi kesehatan remaja,” diunduh dari http://halalsehat.Com/index.php/Remaja-Sukses/DAMPAK-PERILAKUSEKS-BEBASBAGI-KESEHATAN-REMAJA-*.html pada tanggal 13 Mei 2013 Pawestri, & Setyowati, D. (2012). Gambaran perilaku seksual pranikah pada mahasiswa pelaku seks pranikah di Universitas X Semarang. Seminar Hasil Penelitian LPPM Unimus. Diunduh dari http://jurnal.unimus.ac.id pada tanggal 13 Mei 2012 PILAR PKBI. (2010) . Penelitian perilaku seksual remaja. PKBI Jawa Tengah Rice, P. F. (1990). The adolescence development relation culture. 6th edition, Boston : Allyn and Bacon, Inc Sakti, H & Ganjar, T. (2006). Antara dua sisi : sebuah kajian psikologi tentang free sex dan video porno. Yogyakarta : Sahabat Setia Sambas, R. I. Andayani, T.R., Astuti, T.P. (2005). Hubungan antara perilaku mengakses situs porno internet dengan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal Psikologi,2 Santrock, J. W. (2003). Adolescence perkembangan remaja, 6th edition. Boston. McGrawHill. Santrok, J. W. (2003). Life span development, Jakarta : Penerbit Erlangga. Sarwono, S. W. (2008). Psikologi remaja. Jakarta : Balai Pustaka | en_US |
dc.description.abstract | Mahasiswa yang berada pada masa remaja mengalami masa transisi yang
memberikan perubahan pada banyak sisi, salah satunya dari sisi seksualitas. Kematangan
seksual yang sudah mulai terbentuk pada masa remaja menyebabkan munculnya minat dan
rasa keingintahuan yang tinggi terhadap perilaku seksual. Rasa keingintahuan yang tinggi ini
bila tidak diimbangi dengan pengetahuan yang benar dapat menjerumuskan remaja dalam
memandang perilaku seksual. Remaja akan memiliki persepsi dan sikap yang kurang tepat
sehingga memunculkan perilaku yang menyimpang, salah satunya adalah perilaku seks
pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efektivitas komunikasi
interpersonal orangtua-anak dengan intensi melakukan seks pranikah pada mahasiswa.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive random sampling. Skala
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala efektivitas komunikasi interpersonal
orangtua-anak yang disusun mengacu pada aspek yang dikemukakan DeVito (1995) dan
skala intensi melakukan seks pranikah yang disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan
Azjen (2005). Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson.
Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar r = -0,230 dengan nilai p = 0,025
(p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi negatif antara komunikasi interpersonal
orangtua-anak dengan intensi melakukan seks pranikah pada mahasiswa, sehingga hipotesis
yang diajukan diterima. | en_US |