• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pola Asuh Orangtua sebagai Pembentuk Generasi Qur’ani

    Thumbnail
    View/Open
    Full Text (369.6Kb)
    Date
    2013-06-01
    Author
    Haq, Arini’L
    Khumaidi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Keluarga adalah satu miliu penting yang menjadi tonggak awal pendidikan individu dalam fase hidupnya. Pendidikan dalam keluarga tidak lepas dari pola asuh yang diterapkan oleh orangtua di dalam keluarga tersebut. Semua orangtua menghendaki putra-putrinya tumbuh sebagai pemilik pribadi agung, tak terkecuali orangtua muslim. Pribadi agung dalam konsep Islam tercermin pada teladan utama muslim yaitu Rasulullah SAW yang menurut Aisyah. ra.dalam sebuah hadits: “akhlaq beliau adalah Al-Qur’an”. Orangtua, sebagai pendidik awal dalam keluarga memiliki tugas yang cukup kompleks untuk membentuk anak menjadi pemilik karakter yang Qur’ani. Informan dalam penelitian ini adalah sebuah keluarga dengan orangtua yang menerapkan program menghafal Al Qur’an kepada ketujuh anaknya. Program ini diasumsikan sebagai modal utama dalam penginternalisasian nilai-nilai Qur’ani ke dalam jiwa anak. Penelitian dilakukan melalui pendekatan studi kasus instrumental dengan studi narasisebagai metode pengumpulan data. Sementara, proses analisis menggunakan pendekatan analisis Miles dan Huberman yang ditinjau dari teori psikologi pendidikan, keluarga, dan teori pendidikan Islam. Hasil studi menunjukkan bahwa orangtua menerapkan tiga jenis pola asuh (otoriter, demokratis, dan permisif) secara proporsional sesuai dengan kondisi yang dialami. Pola asuh ini diterapkan bersamaan dengan nasehat-nasehat dan rasionalisasi pada masalahmasalah yang muncul sehari-hari. Nasehat yang digunakan selalu mengkaitkan Allah di dalamnya. Selain itu, orangtua sebisa mungkin mendesain keadaan lingkungan keluarga selalu berada dalam suasana dakwah. Hasil dari pola asuh ini adalah anak-anak yang memiliki karakter berjiwa relijius, jujur, rendah hati, patuh kepada kedua orang tua, dan rajin belajar.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/3995
    Collections
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV