Show simple item record

dc.contributor.authorTriastuti
dc.contributor.authorNugroho, Ananto
dc.date.accessioned2013-12-20T08:42:18Z
dc.date.available2013-12-20T08:42:18Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.citationprEN 12602, 1999. “Prefabricated Reinforced Components of Autoclaved Aerated Concrete”. Februari, 128 pp. RILEM, 1993. Recommended practice – RILEM Technical Commities : 78-MCA and 51 – ALC. Autoclaved Aerated Concrete – Properties, Testing and Design. S. Aroni, G.J. de Groot, M. J. Robinson, G. Svanholm and F.H. Wittman ed. Taylor & Francis Group, London and New York. Tasdemir, C. & N. Ertokat., (2002), “Gazbetonum Fiziksel ve Mekanik Ozellikleri Uzerine Bir Degerlendir, in” Proceedings of 1 Ulusal Yapi Malzemesi Kongresi ve Sergisi, Vol. (2) pp. 425 – 437. Aldolsun, Simge (2006), “ A Study on Material Properties of Autoclaved Aerated Concrete (AAC) and Its Complementary Wall Elements : Their Compatibility in Contemporary and Historocal Wall Sections”. Master Thesis, Graduate School of Natural and Applied Sciences, Middle East Techical University, Turki.en_US
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4032
dc.description.abstractSalah satu permasalahan yang ada saat sekarang ini adalah kebutuhan akan batu bata sebagai bahan dinding pada bangunan. Proses pembakaran batu bata merupakan salah satu sumber gas CO2 yang pada akhirnya mengakibatkan efek rumah kaca dan menimbulkan pemanasan global, oleh karena itu perlu dicari material yang dapat digunakan sebagai pengganti tanah liat pada produksi bata. Limbah serbuk kulit kerang memiliki sifat bahan seperti pozzolan karena mengandung senyawa kapur (CaO), alumina (Al2O3) dan senyawa silikat (SiO2) sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan campuran beton. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh rasio air dengan bahan pengikat (semen dan serbuk kerang) terhadap sifat-sifat karakterisasi dan juga nilai kekuatannya. Dalam penelitian ini beton ringan aerasi (AAC) dibuat dengan menggunakan bahan serbuk kulit kerang sebagai pengikat pengganti semen. Pembuatan dan pengujian beton ringan dilakukan pada skala laboratorium dengan sampel benda uji 5 x 5 x 5 cm dengan komposisi 40 persen bahan pengikat, 60 persen bahan pasir dan hydrogen peroxide bersama dengan cacium hypocloride sebagai bahan peng-aerasi. Rasio air dengan bahan pengikat yang dipakai adalah sebesar 0,55 dan 0,65. Sedangkan untuk proses pengerasan beton ringan aerasi dilakukan dengan steam uap bertekanan dengan menggunakan autoclave selama 1 jam. Pengujian density dan kuat tekan dilakukan pada umur 7, 21 dan 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa AAC dengan menggunakan rasio larutan Hydrogen Peroxide dan bahan pengikat 0,55 menghasilkan kuat tekan yang lebih besar daripada kuat tekan yang dihasilkan oleh AAC dengan menggunakan rasio larutan Hydrogen Peroxide dan bahan pengikat sebesar 0,65. Density yang dihasilkan pada kedua komposi si tidak berbeda jauh, sehingga rasio perbandingan antara larutan Hydrogen peroxide dengan bahan pengikat tidak berpengaruh terhadap density yang dihasilkan.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectbeton ringan aerasi (AAC)en_US
dc.subjectautoclaveen_US
dc.subjectkuat tekanen_US
dc.subjectdensityen_US
dc.subjectserbuk kerangen_US
dc.titlePengaruh Rasio Air dengan Bahan Pengikat pada Autoclaved Aerated Concrete (AAC) Berbasis Limbah Cangkang Kerangen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Simposium Nasional Ke-12 RAPI 2013
    Pengembangan Teknologi Berbasis Pendekatan Kluster & Konsorsium Riset Menuju Masterplan Pengembangan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Show simple item record