Ketahanan Asphalt Concrete Wearing Course Gradasi Halus terhadap Terjadinya Jejak Roda Kendaraan pada Berbagai Temperatur dan Kepadatan
Abstract
alah satu jenis kerusakan pada jalan raya adalah terjadinya jejak roda. Jejak roda terjadi sebagai
akibat melintasnya roda kendaraan dengan lintasan yang sama pada perkerasan jalan raya. Jejak
roda terjadi karena bahan perkerasan jalan aspal menjadi lelah setelah dilewati roda kendaraan
secara berulang ulang. Penelitian dilakukan yang mengukur kemampuan lapisan Asphalt Concrete
Wearing Course dalam menahan jejak roda pada berbagai kepadatan temperatur. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan alat Wheel Tracking yang dapat mengukur kedalaman jejak roda
yang terjadi akibat beban roda yang berulang kali melintas di atas bahan campuran aspal. Roda alat
Wheel Tracking memiliki ban karet dengan lebar 5 cm tekanan roda sebesar 6,5 kg/cm
. Roda Wheel
Tracking berjalan dengan kecepatan 42 lintasan per menit. Pengujian dilaksanakan selama 1 jam dan
pengamatan jejak roda dilakukan pada lintasan ke 42, 210, 420, 630, 1260, 1890, dan 2520.
Kemampuan lapis perkerasan beton aspal menahan jejak roda dinyatakan dengan stabilitas dinamis
(SD) yang menyatakan jumlah lintasan yang diperlukan untuk membuat jejak roda sedalam 1 mm.
Benda uji berupa plat dengan ukuran panjang dan lebar masing-masing 30 cm dan tebal 5 cm. Benda
uji terdiri dari 3 macam kepadatan yang besarnya secara berturut-turut adalah 2,293 gr/cm
, 2,200
gr/cm
3
, dan 2,084 gr/cm
3
. Benda-benda uji tersebut selanjutnya diuji Wheel Tracking pada
temperatur 30
o
C, 45
o
C, dan 60
o
C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin padat campuran
ACWC kemampuannya menahan jejak roda kendaraan semakin baik. Semakin tinggi temperatur
campuran ACWC kemampuannya menahan jejak roda semakin menurun. Semakin tinggi temperatur,
kepadatan tidak begitu berpengaruh terhadap kemampuannya menahan jejak roda.