dc.identifier.citation | Eko Nurmianto.1998. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Surabaya: ITSN Grandjean, E. 1987, Fitting The Task ToThe Man: An Ergonomic Approach, London: Taylor and Francis McCormick, E.J & Sander, M.S. 1987, Human Factor in Engineering and Design, Sixth Edition, Mc Graw Hill Bool Company, New York Panero, Julius and Martin Zelnik. 2003, Dimensi manusia dan ruang interior: buku panduan untuk standar pedoman perencanaan,Jakarta: Erlangga. Sritomo Wignjosoebroto, Dyah Santhi Dewi, dan Dhuha Adhi Praptama. 2003, perancangan ulang stasiun kerja pada ruang kemudi crane, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Sritomo Wignjosoebroto, Iwan Vanany dan A.A. Alit Triadi. 2004, implementasi quality function deployment untuk perancangan produk kursi bambu dengan evaluasi ergonomi antropometri dan biomekanik Laboratorium Ergonomi & Perancangan Sistem Kerja Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember ULRICH, Karl T. 2001, Perancangan dan Pengembangan Produk, Salemba Teknika Wignjosoebroto, Sritomo.1995. Ergonomi, Study Gerak dan waktu. Edisi pertama. Jakarta: Guna Widya | en_US |
dc.description.abstract | Rancangan produk kursi yang banyak dijumpai dan diperjual-belikan lebih terfokus pada aspek
fungsional dan kurang melihat keergonomisan produk. UD. Sumber Rejeki adalah sebuah industri
yang bergerak dibidang wood working & furniture. Dengan adanya ilmu ergonomi dan studi
anthropometri diharapkan dapat menganalisa desain kursi yang lama, kemudian mengusulkan
perancangan kursi yang lebih ergonomis. Dalam penelitian ini dianalisa bagaimana merancang suatu
kursi teras yang memperhatikan faktor ergonomi yang disesuaikan dengan kondisi fisik rata – rata
orang Indonesia. Dalam perancangan ini data yang dikumpulkan adalah data anthropometri orang
dewasa dengan rentang usia 20-35 tahun yang meliputi dimensi tinggi bahu duduk (TBD), tinggi siku
duduk (TSD), tinggi popliteal (TP), jarak pantat popliteal/panjang popliteal (PP), siku ke tangan (ST),
rentang bahu (LB), rentang pinggul (LP), dan rentang antar siku (RAS). Pengolahan data yang akan
dilakukan adalah: Melakukan uji kecukupan kata, Melakukan uji keseragaman data, Menghitung nilai
rata-rata (X), Menghitung nilai standar deviasi, Menghitung nilai persentil, dan merancang kursi
sesuai ukuran yang telah didapatkan. Dari analisa ergonomi-biomekanika yang telah dilakukan,
terlihat bahwa perancangan kursi yang baru mempunyai nilai gaya dan momen yang lebih kecil dari
pada kursi yang lama, terutama pada segmen tubuh bagian tulang belakang dan pinggul. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa rancangan kursi baru lebih ergonomis dibandingkan dengan
rancangan kursi lama. | en_US |