dc.identifier.citation | Direktorat jenderal bina marga, Buku pengaspalan, PT. Mediatama Saptakarya (PT Medisa), Kebayoran baru, Jakarta Hartadi Sutanto, M, (2009), Assessment Of Bond Between Asphalt Layers, Nottingham Kementrian Pekerjaan Umum, (2010), Spesifikasi Umum, Direktorat Jendral Bina Marga, Jawa Tengah Nasyikin, H, (2012), Evaluasi Distribusi Void Campuran Asphalt Concrete yang Dipadatkan dengan Alat Pemadat Roller Slab Partl, N. Manfred. Comparison of laboratory compaction methods using x-ray computer tomography Sukirman, S, Perkerasan lentur jalan raya, Penerbit Nova, Bandung Sukirman, S, (2003), Beton Aspal Campuran Panas, Penerbit Granit, Bandung Tashman, L., Masad, E., D’angelo, J.,Bukowski, J. and Harman, T., (2002), X-ray Tomography to Characterize Air void Distribution in Superpave Gyratory Compacted Specimens. The International Journal of Pavement Engineering, Vol. 3, No.1 , pp. 19-28 Widhismoro, W, (2012), Studi Prosedur Pemadatan Material Asphalt Concrete Menggunakan Alat Pemadat Roller Slab | en_US |
dc.description.abstract | Cara pemadatan berpengaruh penting terhadap kepadatan campuran aspal yang diinginkan.
Kepadatan campuran aspal tercapai dengan baik jika alat pemadat tersebut dapat mendistribusikan
campuran secara merata ke seluruh bagian. Pemadatan asphalt concrete di lapangan menggunakan
alat tandem roller dan pneumatic tire roller dengan cara digilas, sedangkan stamper yang dengan
cara ditumbuk. Team laboratorium teknik sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta membuat alat
baru yang bernama alat pemadat roller slab (APRS), alat ini mempunyai sistem pemadatan yang
menyerupai tandem roller yang pemadatannya dengan cara digilas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui void pada campuran aspal yang dipadatkan menggunakan alat pemadat roller slab dan
stamper. Penelitian ini dimulai dengan pengujian mutu bahan campuran aspal, yaitu aspal, agregat
kasar dan agregat halus. Kemudian menentukan kadar aspal optimum. Setelah itu dilanjutkan dengan
melakukan trial kepadatan atau trial lintasan untuk alat pemadat stamper dan alat pemadat roller
slab yang setara dengan lintasan yang sesuai dengan kepadatan marshall hammer. Selanjutnya
dibuat benda uji untuk analisa void, yang dipadatkan dengan alat pemadat stamper dan alat pemadat
roller slab. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan semakin banyak lintasan yang diberikan
pada benda uji maka benda uji semakin padat. Alat pemadat stamper menghasilkan kepadatan yang
lebih tinggi daripada alat pemadat roller slab dikarenakan pada alat pemadat stamper memiliki
getaran sehingga campuran dapat masuk kerongga-rongga yang kosong secara merata. | en_US |