dc.identifier.citation | Apriastuti, D. A (2007). Kejadian Hiperbilirubinemia Akibat Inkompatibilitas ABO di R.S.U.D Pandan Arang boyolali. Solo: Fakultas Kedokteran UNS. Badan Pusat Statistik (2010). Tabel Hasil Sensus Penduduk 2010 Population Census 2010 http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0. Diakses tanggal 1 Februari 2011 Dahlan, M.S. (2005). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Departemen Kesehatan RI. (2006). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Etika, R. et al. (2005). Hiperbilirubinemia pada Neonatus (hyperbilirubinemia in neonate). http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-js9khg-pkb.pdf. Diakses tanggal 1 november 2010 Ganong,W.F. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. (Brahm U pendit, Penerjemah) Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Giroux AG.(1997) Erythroblastosis fetalis. In: Fanaroff AA, Martin RJ.Neonatal perinatal medicine diseases of the fetus and infant. 6th ed. St. Louis: Mosby Year Book. Green,J.H. (2010). Pengantar Fisiologi Tubuh. (M. Djauhari Widjayakusumah, Penerjemah). Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara. Hackel,E. (2004) Blood Factor Incompatibility in the Etiology of Mental Deficiency November 13, 2010.http://www.ncbi.nlm.nih.gov /pmc/ Handayani,W,. & Hariwibowo, A.S. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Penerbit Salemba Medika Hartono. (2010). SPSS 16.0 Analisis Data Statistik dan Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Hasan, R & Husein A. (2005). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. _______. (2002). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Heriati. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan Kunjungan Ulang Pemeriksaan Kehamilan. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Hidayat,A.A.(2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Mardiani, H. (2004). Metabolisme Hame. http://library.usu.ac.id/download /fk/biokimia-helvi2.pdf. Diakses tanggal 20 november 2010 Notoatmodjo,S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Ogutu, O. (2010). Haemolitic disease of featus and newborn. http://www.scribd.com/doc/18006036/Haemolytic-Diseases-of-theFoetus-and-Newborn-Dr-OmondiOgutu-Scope Perry & Potter. (2005). Fundamental of nursing. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC Praktiknya, A.W. (2007). Dasar-dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Rekam Medis Nirmala Suri. (2010). Sukoharjo Sabri,L. (2009). Statistik Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rajawali Pres Saifuddin, A.B. (2002). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Sastroasmoro, S et al. (2004). Tata laksana ikterus neonatorum. Jakarta: HTA Indonesia Schwartz,W. (2005). Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC Smeltzer et al. (2002). keperawatan medikal bedah. (yasmin asih, Penerjemah). Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC Sugiyono. (2004). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Suryo. (2003) Genetika Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press _______. (2005) Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Wagle, S. (2010). Consulting Staff, Division of Neonatology, Northwest Medical Center of Washington County. Hemolytic Disease of Newborn. November 13, 2010. http://emedicine.medscape.com /article/974349-overview Wiknjosastro,H,. et al. (2007). Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Wong, D.L et al. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik Wong. (Agus Sutarma et al, Penerjemah). Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC Zadeh, M. (2005). Frequency of Hemolitic Disease of The Newborn (ABO HDN) November 13, 2010. | en_US |