Optimalisasi Potensi Lokal di Kawasan Rawan Banjir Dalam Perencanaan Tempat Evakuasi Sementara (TES)
Abstract
Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang di atas normal dan adanya pasang naik air laut. Di samping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.Saat ini, pengungsi akibat bencana banjir ditampung di beberapa tempat pengungsian seperti sekolah, rumah ibadah, kantor pemerintahan dan bangunan umum lainnya. Penanganan pengungsi yang tersebar dengan jumlah penyebaran cukup banyak, mengakibatkan sulitnya pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi seperti sandang, pangan, obat-obatan, maupun air bersih. Kesulitan pelayanan kepada pengungsi akibat tempat pengungsian yang tersebar tadi adalah karena belum disiapkannya tempat evakuasi untuk pengungsi yang memenuhi standar pelayanan minimum dan berada di satu lokasi yang mudah terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi potensi lokal kawasan rawan banjir dalam merencanakan Tempat Evakuasi Sementara (TES) baik yang berupa lapangan terbuka atau bangunan fasilitas umum, sehingga suatu saat dapat menjadi kawasan siaga bencana yang mandiri. Metode penelitian yang digunakan adalah survey langsung ke lokasi yang menjadi kawasan rawan banjir yaitu: Kota Jakarta Utara, Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan, Kota Makasar Sulawesi Selatan, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur dan Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur. Pemetaan potensi lokal difokuskan pada potensi keswadayaan masyarakat, pemberdayaan komunitas lokal dan juga potensi lahan/lingkungan yang termasuk dalam kriteria layak lokasi TES. Untuk metode penentuan lokasi, digunakan melalui analisis pemetaan/keruangan sehingga diperoleh tempat yang aman di sekitar kawasan rawan bencana.