Budaya Lokal Sebagai Potensi Dalam Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Asmat
Abstract
Kabupaten Asmat di Propinsi Papua memiliki luas wilayah Kabupaten Asmat mempunyai luas wilayah ± 23.746 Km2 , dengan Kondisi fisik dasar sebagian besar (80 %) adalah rawa. Kabupaten Asmat memiliki karakteristik budaya yang sangat khas. Produk budaya tangible berupa ukiran dan kerajinan dari suku Asmat juga sangat terkenal hingga ke luar negeri. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (MP3EI) yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia diterapkan dalam kerangka mencapai tujuan yaitu penyiapan kawasan dengan keunggulan geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional. Potensi Kabupaten Asmat untuk dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bertujuan meraih peluang investasi melalui pendekatan kewilayahan, ketersediaan dan rencana pengembangan infrastruktur di masa mendatang sehingga dapat mendukung peningkatan ekonomi wilayah/kawasan secara signifikan. Potensi budaya lokal Asmat, akan dikaji kembali, dan dilakukan studi lebih mendalam, untuk kemudian hasil studi tersebut, bersama hasil studi lain menyangkut demografi, sumber daya alam, transportasi, mitigasi bencana dan lain sebagainya akan melengkapi kajian komprehensif menyangkut kesiapan Kabupaten Asmat untuk pengembangan kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Asmat. Beberapa hal yang menjadikan alasan mengapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) penting untuk dikembangkan di Kabupaten Asmat. Asmat yang merupakan sebuah wilayah pemerintahan yang baru, masih menghadapi sejumlah persoalan dalam proses pembangunan sehingga kebijakan otonomi khusus papua, harus di terjemahkan dan ditindaklanjuti dalam bentuk program kegiatan strategis yang tepat sasaran dan terukur. Kondisi alam Kabupaten Asmat, berupa sungai dalam ukuran yang besar dan berhulu pada lereng pengunungan tengah papua bagian selatan, dapat menjadi alur lalu lintas/ gerbang dan nadi pembangunan kawasan Asmat dan Papua tengah, pada sisi lain geografis Kabupaten Asmat sangat strategis untuk dikembangkan, dan menjadi pintu gerbang untuk pengembangan wilayah kabupaten lainnya di bagian tengah Papua.