dc.identifier.citation | Anif, S & Kun Harismah (2004). Efektivitas Pemanfaatan Limbah Tomat Sebagai Pengganti EM4 Pada Proses Pengomposan Sampah Organik. Laporan Penelitian Dosen Muda, DP3M Dirjen Dikti. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS. Anonim (2000). Propeda (Program Pembangunan Daerah) Kabupaten Karang Anyar Tahun 2000 – 2005. Karang Anyar : Bappeda Kabupaten Karang Anyar. Anonim (1999). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Jakarta : Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. Anonim (1999). Bokhasi. Jakarta: PT Songgo Langit Persada. ————— (1999). Effective Microorganisms-4. Jakarta: Penebar Swadaya. Asngad, A & Suparti (2003). Model Pengembangan Pembuatan Pupuk Organik dengan Inokulan (Studi Kasus Sampah Di TPA Mojosongo Surakarta). Jurnal Sainteks Volume 4 Nomor 1. Surakarta : Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah surakarta. Astuti, Nanik Mardi (1999). Pengolahan Sampah Organik Pasar Kartasura dengan EM-4 dan Tetes Tebu. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS. Budi Santoso; Hieronimus (1998). Pupuk Kompos. Yogyakarta: PT Kanisius. Djoehana, Setyamidja. 1986. Pupuk dan Pemupukan. Jakarta: CV Simplek. Hadiwiyoto, Soewedo (1983). Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: Yayasan I Daru. Harjowigeno (1983). Pengolahan Sampah. Jakarta: Penebar Swadaya. Higa, K. (1990). Production of Compost from Organic Water Food and Fertilizer Technology Center. Taiwan. Indriani, Yovita Hety (1999). Membuat Kompos Secara Kilat. Jakarta: PT Penebar Swadaya. Moh Nuryadin (2000). Pengaruh EM-4 (Effective Microorganisms-4) terhadap Lamanya Proses Pengomposan pada Sampah Organik Rumah Tangga. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS. Murbandono (1999). Membuat Kompos. Jakarta: Penebar Swadaya. Puji Rahayu (2004). Pemanfaatan Limbah Pepaya Dalam Proses Pengomposan sampah organik Pasar Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS. Setiyani, Onny (2000). Pengolahan Limbah Organik dengan EM sebagai Bahan Baku Kompos. Hand Out Materi Perkuliahan Teknologi Tepat Guna Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip. Semarang: Universitas Diponegoro. | en_US |
dc.description.abstract | Produksi tanaman tomat yang melimpah khususnya di wilayah Karesidenan
Surakarta dan sekitarnya seringkali menimbulkan masalah bagi lingkungan
karena tidak semua hasil panen habis terjual, sehingga di lahan pertanian maupun
di pasar-pasar sering kali ditemukan limbah tomat atau buah tomat yang membusuk
dan akhirnya menjadi limbah. Sementara itu pengelolaan sampah menjadi
permasalahan yang kompleks. Dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang cukup memadai, salah satu manfaat pengolahan sampah saat ini adalah
untuk bahan pupuk kompos. Tujuan penelitian ini adalah : a) untuk mengetahui
manfaat dan efektivitas penggunaan limbah tomat sebagai pengganti peran EM-
4 dalam proses percepatan pengomposan sampah organic dalam skala
laboratorium, b) untuk mengetahui kualitas fisik (warna, bau, suhu, dan tekstur)
dan kualitas kimia ( pH, N, P, K) kompos sampah organic yang dalam prosesnya
menggunakan limbah tomat. Rancangan percobaan penelitian ini dilakukan
dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga kseluruhan ada 27 perlakuan.
Sampah organik yang akan dibuat kompos diinokulasi dengan limbah tomat,
EM-4 dan kombinasi limbah tomat + EM-4 dengan perlakuan sebagai berikut
: P0(kontrol) : tidak diberi perlakuan limbah tomat maupun EM-4, P1 dan P2
(limbah tomat): menggunakan konsentrasi 100 ml dan 200 ml, P3 dan P4 (EM4)
: menggunakan konsentrasi 20 ml dan 40 ml, P5 dan P6 (campuran limbah
tomat 100 ml dan EM-4 20 ml dan 40 ml), P7 dan P8 (campuran limbah tomat
200 ml dan EM-4 20 ml dan 40 ml). Parameter penelitian meliputi: kecepatan pengomposan sampah organic, b) kualitas fisik (warna, bau, suhu, dan tekstur),
dan c) kualitas kimia ( pH, N, P, K) kompos sampah organik yang dalam prosesnya
menggunakan limbah tomat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah tomat
dapat mempercepat proses terbentuknya kompos organik, waktu terbentunya
kompos antara 40-47 hari sedangkan yang menggunakan EM-4 adalah 50-55
hari dan kombinasi antara limbah tomat dan EM-4 adalah 45-46 hari. Dari
hasil uji kimia didapat bahwa, kandungan Nitrogen dan kalium yang terbanyak
pada perlakuan kombinasi (P8). Sedangkan kandungan bahan organik dan C/
N rasio pada P5, sedang pada kandungan kalium terbanyak pada Phospor P7.
Pada parameter pH dihasilkan 7-8. Dari hasil uji fisik didapat bahwa pada P8,
menunjukkan ciri kompos yang terbaik yaitu warna coklat kehitaman, tidak
mengeluarkan bau, tekstur terurai seperti tanah. | en_US |