dc.contributor.author | Raliby, Oesman | |
dc.contributor.author | Rusdjijati, Retno | |
dc.contributor.author | Prabowo, Nugroho Agung | |
dc.date.accessioned | 2013-12-27T08:19:58Z | |
dc.date.available | 2013-12-27T08:19:58Z | |
dc.date.issued | 2013-11-23 | |
dc.identifier.citation | BSNi 2010, Strategy Non Tarif Badan Standardisasi Nasional (BSNi) Menghadapi CAFTA, Workshop Team Genap, 26 Agustus 2010. Liesna Dyah P, Triono Adil. 2010. Diktat Mengidentifikasi Produk, Pasar dan Cara Pemasaran, Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2-PNFI) Regional I Bandung Mayke S. Tedjasaputra. 2003. Bermain, Mainan dan Permainan dalam Pendidikan Usia Dini. Jakarta: PT. Grasindo Mayke S. Tedjasaputra. 2003. Bermain, Mainan dan Permainan dalam Pendidikan Usia Dini. Jakarta: PT. Grasindo Piembiey. 2009, Mainan Anak, Mainan Kayu Edukatif . http//:mainananakedukatif.blogspot.com/ 2009/07 / mainan-edukatuf-dari-kayu-educational_13.html. diakses pada 10 November 2013 Rochdyanto, Saiful. 2000. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode PRA. Makalah ToT PKPI. Yogyakarta. | en_US |
dc.identifier.issn | 2339028X | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/4112 | |
dc.description.abstract | Jurangombo Utara merupakan salah satu kalurahan di Kecamatan Magelang Selatan Kota
Magelang yang dikenal sebagai sentra mainan anak berbahan baku limbah kayu. Kurang lebih
32 orang kepala keluarga berprofesi sebagai pengrajin mainan anak. Omzet penjualan
produknya cukup tinggi terutama permintaan dari pasar kelas menengah ke bawah. Bahkan
untuk memperoleh jenis mainan ini, konsumen atau pedagang harus memesan terlebih dahulu
dalam jangka wakyu yang cukup lama karena umumnya pengrajin bekerja sendiri atau tidak
memiliki pekerja. Produk yang dihasilkan memang banyak menarik minat terutama anak-anak.
Namun demikian jika ditinjau dari segi keamanan, produk mainan tersebut tidak layak karena
bentuk-bentukny, pewarna, dan bahan-bahan pendukung yang digunakan cenderung
menimbulkan bahaya bagi anak-anak. Agar produk yang dihasilkan para pengrajin mainan
anak di Kalurahan Jurangombo Utara tersebut aman dan layak untuk anak-anak serta dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat, maka perlu adanya standarisasi produk dan proses
produksi. Dengan adanya standarisasi ini, maka akan berdampak pula terhadap harga jual
produk. Karena selama ini harga jual produk cukup rendah dan bervariasi antara pengrajin
yang satu dengan yang lain. Akibatnya, meskipun omzetnya tinggi namun tidak diikuti dengan
peningkatan kesejahteraan para pengrajinnya. | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | mainan anak | en_US |
dc.subject | standarisasi produk | en_US |
dc.subject | standarisasi proses produksi | en_US |
dc.title | Standarisasi Produk Guna Meningkatkan Daya Saing IKM Mainan Anak di Kota Magelang | en_US |
dc.type | Article | en_US |