dc.contributor.author | Djunaidi, Much. | |
dc.contributor.author | Natasya, Resti | |
dc.date.accessioned | 2013-12-27T08:23:37Z | |
dc.date.available | 2013-12-27T08:23:37Z | |
dc.date.issued | 2013-11-23 | |
dc.identifier.citation | BSNi 2010, Strategy Non Tarif Badan Standardisasi Nasional (BSNi) Menghadapi CAFTA, Workshop Team Genap, 26 Agustus 2010. Liesna Dyah P, Triono Adil. 2010. Diktat Mengidentifikasi Produk, Pasar dan Cara Pemasaran, Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2-PNFI) Regional I Bandung Mayke S. Tedjasaputra. 2003. Bermain, Mainan dan Permainan dalam Pendidikan Usia Dini. Jakarta: PT. Grasindo Mayke S. Tedjasaputra. 2003. Bermain, Mainan dan Permainan dalam Pendidikan Usia Dini. Jakarta: PT. Grasindo Piembiey. 2009, Mainan Anak, Mainan Kayu Edukatif . http//:mainananakedukatif.blogspot.com/ 2009/07 / mainan-edukatuf-dari-kayu-educational_13.html. diakses pada 10 November 2013 Rochdyanto, Saiful. 2000. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode PRA. Makalah ToT PKPI. Yogyakarta. | en_US |
dc.identifier.issn | 2339028X | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/4113 | |
dc.description.abstract | PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di
Indonesia dan di dunia yang didirikan pada tahun 1974. Pabrik pertama didirikan di kawasan
Cakung, Bekasi, Jawa Barat. Berdasarkan hasil pengamatan pada lini 5, mesin yang
mengalami breakdown terbesar yaitu mesin Filler & Capper. Mesin Filler & Capper
merupakan mesin utama dalam proses produksi pada lini 5, karena terdapat 3 proses penting
(rinser, filling valve, dan capper), dimana proses produksi akan terhenti ketika mesin ini
mengalami breakdown. Total Productive Maintenance dilakukan sebagai usaha pemeliharaan
sekaligus peningkatan terhadap tingkat produktivitas diseluruh ruang lingkup perusahaan,
dimana penerapannya menggunakan metode Overall Equipment Evectiveness (OEE) untuk
mengevaluasi seberapa efektif operasi manufaktur yang digunakan. Berdasarkan hasil
penelitian dapat diketahui bahwa sistem pemeliharaan belum memadai yaitu nilai OEE masih
dibawah standar JIPM (85%). Kerugian terbesar disebabkan karena penurunan kecepatan
(10,78%) dan waktu pemasangan dan penyetelan (9,49%). | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | mesin filler & capper | en_US |
dc.subject | breakdown | en_US |
dc.subject | Total Productive Maintenance (TPM) | en_US |
dc.subject | Overall Equipment Effectiveness (OEE) | en_US |
dc.title | Pengukuran Produktivitas Mesin dengan Over-All Equipment Effectiveness (Oee) di PT. Sinar Sosro Kpb. Cakung | en_US |
dc.type | Article | en_US |