dc.identifier.citation | Arunanto, F.X; Ulum, A dan Johan, A .F., (2006), Perancangan dan Pembuatan Perangkat Lunak Pencarian Rute Tercepat menggunakan SMS, Prosiding Seminar nasional Pascasarjana VI FTIF ITS, Surabaya, ISBN-979-545-027-1. Djojo, Minarto., (2000), Perkembangan Internet Pada Mobile Device, Arcle Technologies, http://www.arcle. net . diakses 1-9-2007. Librado, Dison., (2005), Aplikasi WAP untuk pendaftaran user Laboratorium dan Perpustakaan, Tesis S2 Program Magister Ilmu Komputer, Universitas Gadjahmada Yogyakarta. Nandiroh, Siti., (2009), Penentuan Rute Terpendek Jalan dan Lokasi Pariwisata di Kota Surakarta Menggunakan Algoritma dijkstra dan WAP Pada Handphone, Jurnal Sains dan Teknologi UMS | en_US |
dc.description.abstract | Bencana alam sering terjadi di berbagi tempat, namun penanganan korban bencana
tetap saja menjadi prioritas penanganan masalah yang penting dan harus segera
terselesaikan. Hal tersebut terutama berkaitan dengan cara pendistribusian bantuan yang
seringkali tidak sampai kepada para korban bencana karena lokasi pengungsian yang tidak
terdeteksi.
Penelitian menggunakan teknologi komunikasi yang di support dengan algoritma
Djikstra, sebagai penentu rute pendistribusian bantuan yang lebih efektif bagi para
sukarelawan maupun korban bencana untuk mengetahui rute terpendek dari jalan ke jalan
atau dari lokasi ke lokasi, demikian juga dengan jalur alternatifnya apabila ada hambatan
pada jalan yang hendak dituju, serta menampilkan berita up to date yang dapat diisikan oleh
para sukarelawan dan petugas sebagai member. Sistem tersebut juga dilengkapi dengan data
persediaan dan kebutuhan di masing-masing tempat pengungsian, sehingga tidak terjadi
penumpukan dan kekurangan bantuan di masing-masing lokasi pengungsian, serta penyaluran
bantuan tepat, sesuai dengan jenis kebutuhan para korban.
Tujuan penelitian ini untuk lebih memudahkan dan memotivasi masyarakat umum ikut
membantu dan mengakses keberadaan korban bencana, serta memberikan bantuan secara
langsung karena akses untuk perjalanan yang hendak dituju dapat diketahui dalam waktu yang
cepat dan tepat.
Proses penyebaran informasi dimulai dari sumber informasi, seperti Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisiksa (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG), Badan SAR Nasional (BASARNAS), Muhammadiyah Disaster
Management Center (MDMC), para relawan dan masyarakat. Selanjutnya informasi
diverifikasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). | en_US |