Show simple item record

dc.contributor.authorTjahjono, Tri
dc.date.accessioned2013-12-31T01:34:37Z
dc.date.available2013-12-31T01:34:37Z
dc.date.issued2013-07
dc.identifier.citationAkvia, A.N., 2006, “Analisis Termal Kolektor Surya Pemanas Air Jenis Plat Datar Dengan Pipa Bentuk Plat”, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Friedlander., Michael W., 1985, Astronomi : From Stonehenge To Quasars, Prentice-Hall Inc, New Jersey. Giancoli, Douglas C, 1998. “Fisika” Edisi kelima, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Holman, J.P., 1993, Perpindahan Kalor, Erlangga, Jakarta. Jansen, Ted J, 2004. “Teknologi Rekayasa Surya”, terjemahan oleh Wiranto Arismunandar, PT Pradnya Paramita, Jakarta. Jr Culp, A. W, 1991. “Prinsip-prinsip Konversi Energi”, terjemahan Darwin Sitompul, Erlangga, Jakarta. Kadir, Abdul, 1995. “Energi”, Universitas Indonesia Coporation, Washington. Kreith, Frank. 1997, “Prinsip-prinsip Perpindahan Panas”, Erlangga, Jakarta. Kristanto. P, 2000, “Analisis Termal Kolektor Surya Pemanas Air Jenis Plat Datar Dengan Pipa Bersusun”, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Stocker, W. F., 1994, Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Erlangga, Jakarta. Szokolay, S.V., 1977, Solar Energy and Building, 2 edition, Halsted Press Division John Wiley & Sons, New York. nd Triatmojo. B, 1993,”Hidrolika II’, Beta Offset, Yogyakarta. http://pikiran-rakyat.com/cetak/0104/08/cakrawala/lainos.htm http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/mech01-02-99-4baruphpkaca 1 dan 2.htm http://www.e-dukasi.net/modul_online/MO_89/kb3.htm. http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/articles.php?PublishedID=MES99010204en_US
dc.identifier.issn1411-4348
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4120
dc.description.abstractSebagian besar masyarakat Indonesia yang sehari-harinya menggunakan energi fosil, seperti minyak tanah, gas dan batubara, serta bahan bakar kayu. Dengan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, hal ini dikawatirkan cadangan ketersedian energi akan menipis dan bahkan habis sama sekali. Untuk mengatisipasi hal tersebut dicari energi alternatif yaitu energi matahari yang dianggap tidak pernah habis. Pemanas ini menggunakan energi matahari, dengan kolektor sepertiga silinder yang nerupakan bagian dari sistem kompor dual system. Hal ini adalah upaya pemanfaatan energi yang tersedia banyak dan murah serta pengembangan teknologi penangkapan energi cahaya matahari. Cahaya mata hari yang dipancarkan akan dipantulkan oleh kolektor sepertiga silider untuk memanaskan fluida yang ada dalam pipa pada kolektor. Fluida tersebut akan menyerap kalor yang akan diberikan pada kompor dual system. Pemberian energi pada kompor masih perlu proses peningkatan energi lebih lanjut sebelum masuk kompor. Untuk air dapat memberikan energi dengan melepaskan kalor dari uap air panas lanjut, sedangkan pada udara-panas dengan memberikan kalor dengan melepas kalor yang dikandungnya atau secara besama-sama dalam proses pembakaran bio gas atau gas alam Hasilnya menunjukkan bahwa penangkapan energi matahari yang tinggi pada saat kisaran jam 11.00 sampai jam 14.30 WIB. Pada pemanasan fluida air, udara dan minyak solar ternyata penyerapan energi yang yang paling tinggi dihasilkan oleh pemanasan air sebesar 381, 345 kJ. Hal ini menujukkan bahwa air merupakan media penyerap kalor yang baik demikian pula pelepasannya.en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectPenyerapanen_US
dc.subjectEnergien_US
dc.subjectFluidaen_US
dc.titlePEMANAS FLUIDA MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI DENGAN KOLEKTOR SEPERTIGA SILINDER PADA SISTEM KOMPOR DUAL SYSTEMen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record