Show simple item record

dc.contributor.authorSABATINI, GABRIELLA HEMAS
dc.date.accessioned2013-12-31T01:47:48Z
dc.date.available2013-12-31T01:47:48Z
dc.date.issued2013-03
dc.identifier.citationArdianto, Elvinaro dan Erdinaya, Lukiati Komala. 2005. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Barker, Chris. 2005. Cultural Studies: Theory and Practice. London: Sage Publication. Burton, Graeme.2007. Membincangkan Televisi: Sebuah Pengantar Kepada Studi Televisi. Yogyakarta & Bandung : Jalasutra. Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda, dan Makna : Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori. Yogyakarta : Jalasutra. Fiske, John. 2010. Cultural and Communication Studies : Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra. Gamble, Teri Kwal, Michael Gamble. 2005. Communication Work. New York: McGraw-Hill Companies. Koentjaraningrat. 1998. Pengantar Antropologi : Pokok-pokok etnografi. Jakarta: Rineka Cipta. Melalatoa, M. Junus. 1995. Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Muller, Kal. 2011. Pesisir Selatan Papua. Indonesia : DW. Books. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Purwasito, Andrik. 2003. Komunikasi Multikultural. Yogyakarta : Lkis. Samovar, A. Larry dkk. 2010. Komunikasi Lintas Budaya : Communication Between Cultures. Jakarta: Salemba Humanika. Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.en_US
dc.identifier.issn2087-085X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4123
dc.description.abstractABSTRAKSI Penelitian ini memiliki judul representasi stereotype terhadap Suku Papua Korowai dalam film Lost In Papua. Adanya penggambaran stereotype terhadap suku Papua Korowai yang digambarkan sebagai suku kanibal, primitif dan kejam. Suku Korowai adalah kelompok sosial yang merupakan penduduk asal dalam wilayah Kabupaten Merauke, provinsi Papua. Keistimewaan dari suku Korowai adalah memiliki rumah-rumah pohon yang tinggi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif dengan metode analisis semiotik Roland Barthes. Analisis dilakukan per-scene yang menunjukkan representasi stereotype terhadap suku Papua Korowai. Data ini dianalisis berdasarkan aspek sinematografi dan aspek sosial melalui tahap denotatif dan konotatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya representasi stereotype suku Papua Korowai dalam film Lost In Papua sebagai suku primitif dan kanibal. Pemakaian oposisi biner dalam tahap konotasi yang membedakan antara suku Papua Korowai dan masyarakat Papua modern dalam hal berpakaian, tempat tinggal, mata pencaharian, bahasa, dan kanibalisme. Representasi mengenai stereotype terhadap suku Papua Korowai digambarkan dalam film Lost In Papua ini dalam bentuk tanda-tanda baik secara verbal maupun nonverbal. Penggambaran tanda-tanda ini melalui pengemasan di dalam bentuk-bentuk seperti primitif dan kanibalisme. Stereotype terhadap suku Papua Korowai yang masih merupakan peradaban primitif dikarenakan masyarakat dari suku Papua Korowai belum mampu menerima budaya dari luar dan masih mempertahankan budaya maupun adat nenek moyangnya. Kanibalisme yang terjadi sudah mulai dihilangkan sejak tahun 1990-an .en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectRepresentasien_US
dc.subjectStereotypeen_US
dc.subjectSuku Papua Korowaien_US
dc.subjectAnalisis Semiotikaen_US
dc.titleREPRESENTASI STEREOTYPE TERHADAP SUKU PAPUA KOROWAI (Analisis Semiotika tentang Representasi Stereotype Terhadap Suku Papua Korowai dalam Film “Lost In Papua”).en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record