dc.identifier.citation | ASTM D 2270-86. Standard Practice for Calculating viscosity Index From Kinematic Viscosity at 40 and 100oC Borman, G.L., 1998, Combustion Engineering, Singapore: McGraw Hill Book Company Brown, G.G., 1956, Unit Operations, New York: John Wiley and Sons, inc. Edward, A., et.al., 1993, Emission factor Documentation For AP-42 Section 1.11 Waste Oil Combustion, pp 2-ix. Djokosetyohardjo, M.J., 1999, Ketel Uap, Jakarta: Pradnya Paramita. Garton, J., 2004. Independent Review of the Transitional Assistance Element of the Product Stewardship for Oil (PSO) Program. pp 13 Hardjono, A., 2001, Teknologi Minyak Bumi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Kress, D., End Uses for Used Oil, This first in a series of three articles about the used oil industry examines the various end uses of used oil, pp2. Muin, S.A., 1988, Pesawat-pesawat Konversi Energi I: Ketel Uap, Jakarta: CV. Rajawali. Nelson, W.L., 1985, Petroleum Refinery Engineering, Singapore: McGraw-Hill Book Company. Oliver, L., 2000, How I made a waste oil burner on budget. www. Backyard Metal Casting. com Purwono, S., 1999, Koefisien Perpindahan Panas Konveksi pada Pemisahan Fraksi Ringan Minyak Pelumas Bekas, Prosiding Seminar Nasional Dasar-dasar dan Aplikasi Perpindahan Panas dan Massa, ISBN 979-95620-0-7, Yogyakarta, 9-10 Maret 1999, pp. 71-76. Sujono dan Rohmat, T.A, Simulasi Numerik Karakteristik Pembakaran Bahan Bakar Cair Pada Aliran Double Concentric Difusion Jet Flame Dengan CFD, 2002 Sumowidagdo, S.K. dan Nugroho, Y.S. Prediksi Sifat Pembakaran Spontan Batubara Berdasarkan Laju Konsumsi Oksigen. Surdia, T., 1986, Teknik Pengecoran Logam, Jakarta: Pradnya Paramita. Tjokrowisastro, E.H. dan Widodo, B., 1990, Teknik Pembakaran Dasar dan Bahan Bakar, Surabaya. Wentz, C.A., 1998, Replacing Conventional Cupola With Cokeless Cupola, SMI Newsletter, Oktober-Desember 2003, Vol. 5, No. 4. | en_US |
dc.description.abstract | Nilai kalor yang terkandung dalam dalam oli bekas cukup tinggi sehingga
oli bekas dapat digunakan sebagai bahan bakar. Walaupun demikian, oli tersebut
masih mengandung kotoran dan memiliki viskositas yang cukup tinggi. Oleh karena
itu sebelum digunakan, oli bekas perlu diberi perlakuan untuk mengurangi kotoran
dan menurunkan viskositasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
perlakuan penjernihan dengan bahan asam sulfat (H2SO4) dan three ethyl amin
(TEA) terhadap karakteristik oli bekas, yaitu nilai kalor, viskositas kinematik,
kandungan kotoran dan panas yang dihasilkan dari pembakarannya. Asam sulfat
dipakai sebagai variabel tetap dan TEA sebagai variabel bebasnya. Perbandingan
antara H2SO4 dengan oli bekas adalah 1:7, sedangkan antara TEA dan oli bekas ada
empat variasi, yaitu 1:25, 1:30, 1:35, dan 1:40. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara umum perlakuan penjernihan yang dilakukan mampu meningkatkan
nilai kalor serta menurunkan flash point, viskositas kinematik, kandungan karbon
sisa (CCR), dan jumlah endapan. Hasil perlakuan yang paling optimum adalah
pada perbandingan 1:40, dimana pada perbandingan ini nilai kalornya paling tinggi,
viskositas kinematik dan kandungan CCR paling rendah serta titik nyala yang relatif
rendah. Dibandingkan dengan oli tanpa perlakuan, temperatur yang dihasilkan dari
pembakaran oli hasil perlakuan juga lebih tinggi. Penambahan TEA juga dapat
mengubah warna oli bekas, yaitu semakin banyak TEA yang ditambahkan warna
oli bekas akan semakin jernih. Dari hasil pembakaran oli yang telah di-treatment, oli
dapat digunakan untuk mencairkan aluminium. | en_US |