Prediksi Sudut Elevasi dan Alokasi Frekuensi untuk Perancangan Sistem Komunikasi Radio Hf Pada Daerah Lintang Rendah
Abstract
Lapisan ionosfer diperlukan sebagai reflektor pada sistem komunikasi gelombang radio HF
dengan jarak lebih dari 2000 km. Karena kondisi lapisan ionosfer selalu berubah-ubah, sebelum
perancangan sistem komunikasi radio gelombang HF, diperlukan prediksi paramater-parameter
yang diperlukan. Pada penelitian ini akan dibahas prediksi moda perambatan gelombang radio
HF, sudut elevasi antena dan alokasi frekuensi yang dipergunakan. Metode prediksi yang
diperlukan merupakan kombinasi antara IPS Online URSL dan VOACAP. Berdasarkan hasil
prediksi, diketahui bahwa untuk lintasanMerauke – Surabaya sejauh 3040 km dipergunakan moda
perambatan 2F atau dua kali pantulan dengan sudut elevasi 16-21
o
.Frekuensi tertinggi yang
dipergunakan makin turun pada malam hingga pagi hari, dan akan naik kembali pada siang hari.
Nilai maksimum frekuensi (MUF) berbeda tiap bulannya, menurut URSL, pada Bulan September
2013 jam 15.00 – 17.00 UT bisa dipergunakan frekuensi kerja maksimum 14 MHz dan 18 MHz
pada bulan Maret 2013.