Show simple item record

dc.contributor.authorZulaekah, Siti
dc.contributor.authorWidiyaningsih, Endang Nur
dc.date.accessioned2012-03-12T05:14:22Z
dc.date.available2012-03-12T05:14:22Z
dc.date.issued2008-04
dc.identifier.citationAlgarin, C., Peirano, P., Garrido, M., Pizarro, F., and Lozoff, B. 2003. Iron deficiency anemia in infancy: long-lasting effects on auditory and visual system functioning. Pediatr. Res. 53 : 217-23 Allen, LH. 1998. Zink and micronutrient supplements for children. Am J Clin Nut. 68 : 495S-8S. Angels, IT, Schultink, JW., Matulessi, P. 1993. Decreased Rate of Stunting among Anaemic Indonesian Preschool Children through Iron Supplementation. Am J Clin Nut.68:414S-7S Connor, JR. and Beard, JL. 1997. Dietary Iron Supplements - Use or not to use. Nutrition Today. Davila-Hicks, P., Theil, EC., Lonnerdal, B. 2004. Iron in ferritin or in salts (ferrous sulfate) is equally bioavailable in nonanemic women. Am J Clin Nut. 80 (4): 936-940. de Silva A., Atukorala S., Weerasinghe, I., Ahluwalia, N. 2003. Iron supplementation status and reduces morbidity in children with or withour upper respiratory tract infections: a randomized controlled study in Colombo, Srinlanka. Am J Clin Nut. 77(1): 234-41. Ekstrom, AC., Hyder, SMZ., Chowdhury, MR., Choddury, SA., Lonnerdal, B., Habicht, JP., and Persson, LA. 2002. Efficacy and trial effectiveness of weekly and daily iron supplementation among pregnant women in rural Bangladesh: disentagling the issues. Am J Clin Nutr. 76: 1392- 1400 Gibson, R. 1990. Principles of Nutritional Assesment. Oxford University. New York. Gillispie S. 1998. Major Issues in The Control of Iron Deficiency. The Micronutrient Initiative. UNICEF, New York Gross, R., de Romana, L., Tomaro, J. A life cycle approach to multimicronutrient suplementation rationale and programme concept. Food Nutr. Bull. 21: 270-274. Hadi, H. 2004. Dengan Vitamin A Anak Tumbuh Lebih Sehat. Penerbit Medika. Jogjakarta. Hautvast, JLA., Tolboom, JJM., Kafwembe, EM., Musonda, RM., Mwanakasale, V., van Staveren, WA., van’t Hof, MA., Sauerwein, RW., Willems, JL., Monnens, LAH. 2000. Severe linear growth retardation in rural Zambian children: the influence of biological variables. Am J Clin Nutr. 71(2): 550-559. Hidayati, L., Astuti, S., Nuryanti. 2004. Status Gizi dan Status Hb anak SD di desa dan di kota, di Kabupaten Sukoharjo. UMS. Hidayati, L., Dasuki, S., Prasetyaningrum, J. 2005. Manfaat suplementasi Fe dan Zn terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak : Uji klinis acak terkontrol di Wilayah Kabupaten Bantul. Proyek Penelitian Program Hibah Pekerti-DIKTI. Indonesia. Idjradinata, P., Pollit, E. 1993. Reversal of developmental delays in iron-deficient anemic infants treated with iron. Lancet : 431: 1-4. Institute of Medicine. 2002. Iron. In: Dietary reference intakes for vitamin A, vitamin K, arsenic, boron, chromium, copper, iodine, iron, manganese, molydenum, nickel, silicon, vanadium, and zinc. Washington, D.C.: National Academy Press. 290-393. Lanerolle, P., Atukorala S, de Silva G, Samarasinghe S, Dharmawardena L. 2000. Evaluation of nutrition education for improving iron status in combination with daily iron supplementation. Food Nutr Bull; 21: 259-269. Lemeshow, S., David WHJ., Jenelle, K., Stephen, KL. 1997. Sample size in health studies, Pramono, Dibyo, Hari Kusnanto (Alih Bahasa). Gadjah Mada University press. Jogjakarta. Lind, T., Lonnerdal, B., Persson, LA., Stenlund, H., Tennefors, C, Hernell, O. 2003. Effect of weaning cereals with different phytate contents on hemoglobin, iron stores, and serum zinc : a randomized intervention in infants from 6 to 12 mo of age. Am J Clin Nut. 78 : 168-75. Lind, T., Lonnerdal, B., Stenlund, H., Gamayanti, IL., Ismail, D., Seswandhana, R., Persson, LA. 2004. A community-based randomized controlled trial of iron and zinc supplementation in Indonesian infants: effects on growth and development. Am J Clin Nut. 80(3) : 729-736. Lopriore, C., Guidoum, Y., Briend, A., and Branea, F. 2004. Spread fortified with vitamins and minerals induces catch-up growth and eradicates severe anemia in stunted refugee children aged 3-6 y. Am J Clin Nutr. 80(4) : 973-981. Munoz, EC., Rosado, JL., Lopez, P., Furr, HC., Allen, LH. 2000. Iron and zinc supplementation improves indicators of vitamin A status of Mexican preschoolers. Am J Clin Nut. 71(3): 789-94. Nasution, Ernawati. 2000. Efek suplementasi Zinc dan Fe pada Status Gizi Anak Stunting Umur 6-24 bulan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Tesis. UGM. Jogjakarta. Oppenheimer, SJ. 2001. Iron and its relation to immunity and infectious disease. J Nutr, 131(2S-2):616S-633S; discussion 633S-635S. Schmidt, MK. 2002. The role of maternal nutrition in growth and health of Indonesian infants: a focus on vitamin A and Iron. Am J Clin Nutr; Vol. 69, No. 3;457-465. UNICEF. 2000. State of the world’s children 2000. New York. UNICEF. Van Stuijvenberg, ME., Kvalsvig, JD., Faber, M., Kruger, M., Kenoyer, DG., and Benade, AS. 1999. Effect of iron-, iodine-, ß-carotene-fortified biscuits on the micronutrient status of primary school children: a randomized controlled trial. Am J Clin Nutr. 69:497-503. Windiarso,A.2000. Efektifitas Supelementasi Tablet Besi dan Multivitamin terhadap Peningkatan kadar hemoglobin pada Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Bantaeng Propinsi Sulawesi Selatan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. World Health Organization. 1999. Nutritional Assesment. Geneva. World Health Organization. 2000. Malnutrition: The Global Picture. Geneva: WHO. Zlotkin, S., Arthur, P., Schauer, C., Antwi, KY., Yeung, G., Piekarz, A. 2003. Home-fortification with iron and zinc sprinkles or iron sprinkles alone successfully treats anemia in infants and young children. Am J Clin Nutr; 133(4): 1075-80.en_US
dc.identifier.issn1411-5174
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/415
dc.description.abstractAnemia merupakan masalah kesehatan utama yang menimpa hampir separuh anak-anak di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui preferensi dan efektifitas suplementasi Fe dalam bentuk permen. Pemberian suplementasi biasanya dalam bentuk sirup tetapi biasanya tidak disukai anak dalam waktu yang lama. Subjek penelitian adalah anak sekolah dasar dengan usia 8 – 10 tahun dan kadar Hb kurang dari 12 g/dL. Subjek dibagi dalam dua kelompok perlakuan yaitu kelompok pertama mendapatkan suplemen besi bentuk sirup dan kelompok kedua mendapatkan suplemen besi bentuk permen. Suplementasi diberikan selama delapan minggu.. Pemeriksaan kadar Hb dan pengukuran antropometri (BB dan TB) dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Tingkat kesukaan terhadap suplemen menunjukkan bahwa secara umum subjek lebih menyukai warna, rasa dan aroma suplemen bentuk sirup dibanding bentuk permen. Tidak ada perbedaan bermakna konsentrasi Hb antara kelompok suplemen besi sirup maupun permen (p=0,609) dan BMI (p=0,609). Kesimpulan dari studi ini yaitu subjek lebih menyukai suplemen besi dalam bentuk sirup dibanding permen. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar hemoglobin dan status gizi pada anak anemia yang mendapatkan suplemen besi bentuk permen lebih tinggi dibandingkan dengan anak anemia yang mendapatkan suplemen besi bentuk sirup. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan efektifitas suplemen besi sebaiknya suplemen diberikan dalam bentuk permen tetapi dengan rasa dan aroma yang ditingkatkan lagi sehingga mencapai hasil optimal.en_US
dc.subjectSuplementasi besien_US
dc.subjectkadar Hben_US
dc.subjectanak SD yang anemiaen_US
dc.titleDAYA TERIMA DAN PENGARUH SUPLEMENTASI Fe DALAM BENTUK PERMEN PADA ANAK SEKOLAH DASAR YANG ANEMIAen_US
dc.title.alternativePREFERRENTION AND EFFECT OF IRON CANDY SUPPLEMENTATION TO AENEMIC SCHOOLLCHILDRENen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record