• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Sains dan Teknologi
    • Volume 9 No. 1, April 2008
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Sains dan Teknologi
    • Volume 9 No. 1, April 2008
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA MEKANIS BAHAN ISOLASI RESIN BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN RICE HUSK ASH (ABU SEKAM PADI)

    Thumbnail
    View/Open
    7. HASYIM ASY'ARI.pdf (248.8Kb)
    Date
    2008-04
    Author
    Asy’ari, Hasyim
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Polimer saat ini telah banyak diteliti orang dengan harapan bisa didapatkannya formula bahan isolasi dengan kinerja yang tinggi pada penggunaan tertentu. Polimer mampu memegang peranan penting sebagai bahan isolasi karena memiliki kelebihan baik secara fisis maupun kimiawi. Isolator polimer semakin meluas penggunaannya baik di level tegangan transmisi maupun distribusi dan memiliki pangsa pasar cukup lebar di pasaran dunia. Polimer, khususnya resin epoksi memiliki beberapa kelemahan. Bahan ini sensitif jika digunakan pada suhu tinggi, kelembaban tinggi, dan daerah dengan intensitas radiasi ultraviolet (UV) tinggi, seperti di Indonesia. Di kawasan industri semen Gresik disinyalir banyak terjadi kegagalan isolator karena permukaannya terkontaminasi oleh lapisan polutan yang bergaram dan lembab. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium untuk mengetahui kinerja mekanis dari bahan isolasi resin epoksi yang terkontaminasi polutan industri di daerah tropis. Bahan uji resin epoksi terbuat dari diglycidyl ether of bishphenol A (DGEBA) sebagai bahan dasar, methaphenylene diamine (MPDA) sebagai bahan pengeras dan diberi bahan pengisi rice husk ash (RHA). Ukuran dari bahan uji adalah 70 mm x 70 mm x 5 mm. Perbandingan campuran DGEBA dengan MPDA adalah 1 : 1, sedangkan bahan pengisi (filler) divariasi mulai dari 10 %, 20 %, 30 %, 40 % dan 50 % dari berat total bahan uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik setelah penyinaran UV selama 96 jam cenderung lebih besar dibanding tanpa penyinaran tetapi kekerasan permukan setelah penyinaran UV selama 96 jam cenderung lebih kecil dibanding tanpa penyinaran UV untuk semua komposisi filler, semakin besar komposisi filler maka nilai kekerasan permukaan bahan juga semakin besar.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/419
    Collections
    • Volume 9 No. 1, April 2008

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV