Show simple item record

dc.contributor.authorDahroni, Dahroni
dc.date.accessioned2014-01-23T06:48:00Z
dc.date.available2014-01-23T06:48:00Z
dc.date.issued2013-09-16
dc.identifier.citationBPS. 2002. Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Sukoharjo. BPS. Sukoharjo. Cahyono, Bambang T. 1982. Ekonomi Pertanahan. Liberty. Yogyakarta. Ilham, Syaukat, Friyatno. 2000. Perkembangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Serta Dampak Ekonominya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Bogor. Jawa Barat Jaya, INB. 1989. Tinjauan Yuridis Tentang Redistribusi Tanah Pertanian dalam Rangka Pelaksanaan Landreform. Liberty. Yogyakarta. Jayadinata, JT. 1986. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayah. ITB. Bandung. Kartono, K dan Gulo, D. 1987. Kamus Psikologi. Cv. Pionir Jaya. Bandung. Kasryno, Faisal. 1997. Komitmen Kebangsaan untuk Menjadiakan Masyarakat Tani yang Maju, Mandiri dan Sejahtera dalam Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian : Analisis Kebijaksanaan Antisipatif dan Responsif No 17. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Badan Penelitian dan Pengemabangan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor. Kusnadi, MH dan RD, Santoso. 1996. Kamus Istilah Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. Mardikanto, T dan Sutarni. 1982. Pengantar Penyuluhan Pertanian Dalam Teori dan Praktek. Hapsara. Surakarta. Moertopo, Ali. 1975. Buruh dan Tani Dalam Pembangunan. Yayasan Proklamasi.Jakarta. Mustafa, B. 1988. Hukum Agraria Dalam Perspektif. Remadja Karya Cv. Bandung. Noor, M. 1996. Padi Lahan Marjinal. Penebar Swadaya. Jakarta. Parlindungan, AD. 1978. Berbagai Aspek Pelaksanaan UUPA. Alumni. Bandung. Pemerintah Daerah. 2004. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 2 Th 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo. Pemerintah Daerah. Sukoharjo. Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sukoharjo. 1989. Rencana Umum Tata Ruang Kota Kartasura 1989-2009. Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sukoharjo. Prasetyo,S. 2004. Analisis pengaruh Luas Lahan Pertanian Terhadap produksi Pertanian Tanman Pangan di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. FP UNS. Surakarta. Purnomoaji, I. 2002. Pengaruh Pembangunan Fisik Daerah Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Purworejo. FP UNS. Surakarta. Purwasito, A. 2001. Perspektif Kebijakan Publik dalam Otonomi Daerah. Lab Komunikasi, Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS. Surakarta. Redfield, R. 1982. Masyarakat Petani dan Kebudayaan. Rajawali. Jakarta. Rusastra dan G.S. Budhi. 1997. Konversi Lahan Pertanian dan Strategi Antisipatif dalam Penanggulangannya. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Volume XVI, Nomor 4 : 107 -113. Badan Penelitian Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor Salindeho, J. 1993. Masalah Tanah dan Pembangunan. Sinar Grafika. Jakarta. Simatupang, P. 2003. Analisis Kebijakan Pertanian Vol 1 No 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi. Bogor. Singarimbun dan Effendi. 1995. Metode Penelitian survei. LP3ES. Jakarta. Soekanto, S. 1985. Kamus Sosiologi. CV Rajawali. Jakarta. Soekartawi. 1996. Pembangunan Pertanian untuk Mengentas Kemiskinan. UI Press. Jakarta. Sumaryanto, Hermanto, dan Pasandaran. 1996. Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap Pelestarian Swasembada Beras dan Sosial Ekonomi Petani. Dalam Prosiding Lokakarya “Persaingan Dalam Pemanfaatan Seumberdaya Lahan dan Air”: Dampaknya terhadap Keberlanjutan Swasembada Beras: 92-112. Hasil Kerja Sam Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dengan Ford Foundation. Bogor. Syafa‘at, N., H.P. Saliem dan Saktyanu, K.D. 1995. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi Sawah di Tingkat Petani. Prosiding Pengembangan Hasil Penelitian ― Profil Kelembagaan Pemanfaatan Sumberdaya Pertanian, dan Prospek Pengembangan Argobisnis di Indonesia. Buku 1: 42 – 56. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Bogor. Witjaksono. 1996. Alih Fungsi Lahan: Suatu Tinjauan Sosiologi. Dalam Prosiding Lokakarya ―Persaingan Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Lahan dan Air‖: Dampaknya terhadap keberlanjutan Swasembada Beras: 113 – 120. Hasil Kerja Sama Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dengan Ford Foundation. Bogor.en_US
dc.identifier.issn978-979-636-152-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4221
dc.description.abstractKartasura sebagai kota satelit menunjukan pertumbuhan yang pesat akibat pemekaran morfologis Kota Surakarta (urban sprawl). Indikator yang paling mudah dilihat adalah pesatnya pertumbuhan perumahan di wilayah tersebut. Apabila tidak direncanakan penataan ruang dengan baik berdasarkan pertimbangan potensi dan produktifitas lahan maka produksi hasil pertanian sebagai sektor yang penting untuk mendukung PAD akan menurun. Oleh karena itu, selaras dengan penyusunan RTRW perencanaan pembangunan yang berbasis pada potensi wilayah sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh urban sprawl terhadap pertumbuhan area terbangun dilihat dari rasio area terbangun terhadap luas wilayahnya. Data yang digunakan adalah Citra Quickbird 2004. Extraksi informasi dari citra dilakukan dengan digitasi onscreen untuk menghasilkan informasi bangunan existing (building footprint) selanjutnya dilakukan analisis rasio luas lahan terbangun terhadap keseluruhan luas wilayah masing-masing kelurahan. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa rerata rasio area terbangun di Wilayah Kartasura adalah 19% dengan rasio tertinggi terdapat di Wilayah Desa Kartasura sebesar 32%. Salah satu penyebabnya adalah bahwa Desa Kartasura merupakan pusat pertumbuhan di mana banyak fasilitas sosial ekonomi terpusat di sana.en_US
dc.publisherLPPM UMSen_US
dc.subjectCitra quickbirden_US
dc.titleRasio Keberadaan Lahan Terbangun Di Kecamatan Kartasura Keterkaitannya dengan Proses Pemekaran Kota Surakarta Menggunakan Citra Quickbirden_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record