Analisis Potensi Pariwisata di Pulau Karimun Provinsi Kepulauan Riau
Abstract
Pariwisata di Indonesia memiliki potensi yang cukup baik dan merupakan salah satu sektor yang memacu perekonomian di Indonesi a.
Perencanaan pariwisata sangat penting dilakukan mengingat sektor pariwisata kini dijadikan sector unggulan karena dapat memacu sektor
lainnya seperti bisnis transportasi, hotel, restoran, hiburan, dan lain-lain. Pulau Karimun sebagai salah satu pulau yang terdapat di
Kepulauan Riau memiliki peluang untuk memberikan keuntungan baik bagi masyarakat maupun bagi Pemerintah Daerah Kabupaten
Karimun. Namun hal ini dapat terjadi apabila pengembangan dan pengelolaan pariwista di Pulau Karimun dapat terlaksana dengan baik.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh daya tarik wisata yang ada di
Pulau Karimun. Sampel wilayahnya meliputi 8 daya tarik wisata dari 3 kecamatan di Pulau Karimun yang berasal dari jenis wisat a pantai,
budaya, alam, minat khusus dan religius. Sampel respondenya terdiri dari 71 orang penduduk dengan teknik proporsional, responden
wisatawan dengan teknik aksidental sebanyak 80 orang, dan 10 orang responden pengelola pariwisata. Teknik pengumpulan data meliputi
observasi, wawancara, angket, studi literatur, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan, pengharkatan, pembobotan,
presentase dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi fisik wisata Pulau Karimun yang paling tinggi adalah daya tarik
wisata Air Terjun Pongkar dengan bobot 37 yang termasuk pada kategori potensi tinggi/sangat menunjang. Untuk potensi aksesibilitas
wisata Pulau Karimun adalah daya tarik wisata Coastal Area dengan bobot 20 yang termasuk pada kategori potensi tinggi/sangat
menunjang. Begitu pula untuk potensi sarana dan prasarana wisata Pulau Karimun yang paling tinggi adalah daya tarik wisata Coastal Area
dengan bobot 33 yang termasuk kedalam kategori potensi tinggi/sangat menunjang. Persepsi wisatawan mengenai potensi pariwisat a,
dirangkum peneliti menjadi tiga kelompok besar yaitu potensi fisik, potensi aksesibilitas dan potensi sarana dan prasarana. Dari 80
responden yang berasal dari wisatawan yang ditemui dilapangan sebanyak 37,5 % memilih Air Terjun Pongkar sebagai daya tarik wisata
dengan potensi fisik paling tinggi, dimana terdapat banyak variasi objek yang menjadi daya tarik bagi wisatawan diantaranya air terjun yang
terletak di kaki gunung, kolam pemandian, hutan dengan satwanya dan lain-lain. 41,25 % memilih Coastal Area sebagai daya tarik wisata
dengan potensi aksesibilitas paling tinggi dan 60 % juga memilih Coastal Area sebagai daya tarik wisata dengan potensi sarana dan
prasarana paling tinggiStrategi yang didapat dari hasil analisis SWOT antara lain: (1) mengembangkan potensi daya tarik wisat a yang
dimiliki Pulau Karimun seperti event-event wisata (2) meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan wisata yang dilakukan. (3)
menambah variasi objek daya tarik wisata yang lebih inovatif seperti olahraga air, outbond dll (3) memperbaiki kualitas aksesibilitas dan
meningkatkan fasilitas wisata yang terdiri dari tempat peribadatan, sarana informasi dan juga keamanan.