Show simple item record

dc.contributor.authorBasri, Muhammad Mu’inudinillah
dc.date.accessioned2014-01-30T04:28:32Z
dc.date.available2014-01-30T04:28:32Z
dc.date.issued2008-09
dc.identifier.isbn978-979-16879-04
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4271
dc.descriptionShalat adalah satu ibadah yang diwajibkan bagi seluruh umat dan sarana yang paling efektif untuk mendekatkan diri serta meminta pertolongan kepada Allah. Maka sudah wajar kalau shalat adalah yang pertama wajib dipahami dengan utuh dan benar, karena jika shalatnya benar akan membawa dampak kesalihan yang lainnya, dan sebaliknya jika shalatnya tidak benar maka juga berpengaruh terhadap rusaknya ibadah lainnya. Sebagaimana shalat merupakan ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat maka shalat merupakan hal yang harus diperbaiki dalam kehidupan muslim. Perbaikan shalat mencakup pemahaman yang benar dalam pelaksanaannya agar sesuai dengan Sunah Nabi saw., sebagaimana sabda Nabi, “Shalatlah sebagaimana kalian melihat saya shalat.” Pelaksanaan shalat yang tidak sesuai dengan Sunah Nabi sama juga dengan tidak shalat. Ada seseorang datang kepada Nabi setelah shalat dan memberikan salam kepada beliau. Beliau menjawabnya dan mengatakan, “Shalatlah, sesungguhnya engkau belum shalat.” Maka orang tersebut shalat lagi, dan datang kepada Nabi lagi, tetapi Nabi mengatakan, “Shalatlah, sesungguhnya engkau belum shalat.” Demikian orang itu mengulangi sampai tiga kali, dan Nabi pun mengatakan, “shalatlah sesungguh-nya engkau belum shalat”, baru orang itu mengatakan, “Aku tidak bisa kecuali demikian maka ajarilah aku shalat.” Rasulullah pun mengajari shalat yang benar. Hadits ini menunjukkan bahwa shalat yang dilakukan dengan salah tidak sah, dan akan kehilangan pengaruhnya dalam perbaikan akhlak dan kehidupan. Perbaikan shalat yang kedua adalah perbaikan dalam filosofinya dan kekhususannya, sebab shalat seseorang akan dinilai sejauhmana ia khusyuk dalam pelaksanaannya. Disebutkan dalam hadits bahwa jamaah bubar setelah shalat, sementara sebagian mereka ditulis pahala separonya, seperempatnya, seperenamnya, seperdelapannya, semua itu tergantung dengan kekhusyukannya. Buku yang di tangan pembaca hadir dalam rangka memberi pemahaman yang benar terhadap seluk beluk shalat, macam-macamnya, rukun-rukunnya, syarat-syaratnya, adab-adabnya, yang zahir maupun yang batin yaitu keikhlasan dan kekhusyukannya, yang diharapkan selesai membaca buku ini, pembaca memiliki pemahaman yang benar dan dapat melaksanakannya secara benar dan terakhir bisa berbahagia dengan shalat sepanjang masa.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakarta - Indiva Pustakaen_US
dc.titlePanduan Shalat Lengkapen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record