Show simple item record

dc.contributor.authorNugraha, Setya
dc.contributor.authorRI, Sulastoro
dc.contributor.authorUtomowati, Rahning
dc.date.accessioned2014-03-04T04:39:35Z
dc.date.available2014-03-04T04:39:35Z
dc.date.issued2013-12
dc.identifier.citationAnonim, 1981, Gerakan Tanah di Indonesia, Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Bandung: Departemen Pertambangan dan Energi. Asdak, C.1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Arsyad, Sitanala. 1995. Strategi Konservasi Tanah. Lokakarya Pengelolaan DAS Terpadu. Yogyakarta : Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Penerbit IPB Departemen Kehutanan. 1998. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Jakarta : Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Djaenudin, D., H Marwan, H Subagjo & A Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Bogor: Balai Penelitian Tanah, Puslitbangtanak. Hiroyuki, Y., Masaaki, S., & Kazuo, K. 2005.Numerical Simulation of Landslide Mass Movement by CIVA-Stabilized Finite Element Method” Journal of the Japan Landslide Society. 42, 205-215. Karnawati, Dwikorita. 2005. Bencana Alam Gerakan Masa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Kartasapoetra A.G, G Kartasapoetra, Mulyani Sutedja. 1985. Teknologi Konservasi Tanah dan Air.Jakarta: Rineka Cipta. Nugraha, Setya.1997. Studi Morfokonservasi di DAS Nagung Kabupaten Dati II Kulonprogo Daerah Istimewa Yogjakarta. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Nugraha Setya, Sulastoro, Tunjung W Sutirto, Sentot Sudarwanto. 2006. Potensi dan Tingkat Kerusakan Sumberdaya Lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Samin Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah Tahun 2006 Laporan Penelitian. PPLH LPPM UNS. Raharjo P.P, El Fie Salim, Budijanto Wijaya, 2002, Slope Stability, Short Cours. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan. Sartohadi, Junun. 2005. Bencana Banjir dalam Perspektif Geografi. Studium Generale pada Program Studi Geografi Universitas Sebelas Maret. Surakarta: Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan PIPS FKIP Universitas Sebelas Maret. Sitorus, Santun R.P. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan . Bandung : Tarsito. Sulasmi, Sri. 2005. Analisis Laju Erosi Dengan Kenampakan – Kenampakan Erosi Tanah di DAS Samin Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Sumantri. 2004. Potensi Bencana Tanah Longsor di Daerah Bagian Hulu Sungai Selondo dan Nglarangan Desa Ngrayudan Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi. Tesis. Surakarta : Pasca Sarjana UNS Suripin. 2004. Pelestarian Sumberdaya Tanah Dan Air. Yogyakarta: Andi. Thornbury, W.D. 1986. Principles of Geomorfologi (1-st edition). New York: John Wiley and Sons. Verstappen, H.Th. 1983. Applied Geomorphology Geomorphological Survey for Invironmental Development. Amsterdam: Elsvier. Zuidam, R.A. van. and van Zuidam Cancelado , F.I. 1979. Terrain Analysis and Classification Using Aerial Photograph. Enchede: ITC. 136.en_US
dc.identifier.issn0852-0682
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4335
dc.description.abstractPenelitian ini tujuan jangka panjang ingin membuat model arahan penggunaan lahan yang berorientasi pada penggunaan lahan yang berwasawasan lingkungan dan kearifan lokal sehingga lahan tetap berproduksi secara optimal tetapi resiko terjadinya bencana dapat diminimalisasi. Metode yang digunakan dengan pendekatan morfokonservasi yaitu konservasi yang berbasis pada daya dukung lahan dan kearifan lokal melalui identifikasi penggunaan lahan aktual, fungsi kawasan, kemampuan lahan, evaluasi kesesuaian lahan dan melakukan Focus Group Disscusion (FGD) untuk menentukan model arahan penggunaan lahannya. Dalam penelitian ini analisis dilakukan secara keruangan dengan bantuan perangkat lunak dari Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian pada Tahun I adalah: sebagian besar kawasan mempunyai fungsi penyangga (39,52%), sub kelas kemampuan lahan VIIIw (39,50 %), erosi kelas II (42,91 %), dan longsor kelas II (76,21%). Berdasarkan pada kualitas lahan tersebut maka terdapat 20 jenis model konservasi. Sebagian besar model konservasi yang dianjurkan untuk mengurangi besar erosi tanah yang terjadi. Model konservasi tersebut akan dilakukan sosialisasi kemasyarakat pada penelitian Tahun II.en_US
dc.publisherLPPM UMSen_US
dc.subjectDASen_US
dc.subjecterosien_US
dc.subjectlongsoren_US
dc.subjectmorfokonservasien_US
dc.subjectmitigasi bencanaen_US
dc.titleModel Arahan Penggunaan Lahan Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Alam Melalui Pendekatan Morfokonservasi di Daerah Aliran Sungai Samin Kabupaten Karanganyaren_US
dc.title.alternativeDirection of Landuse Model as Disaster Mitigation with Morfoconservation Approach Samin Watershed at Karanganyaren_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record