Menanti Ukhuwah Imaniyah.
Abstract
Orang orang kafir sebagian mereka sebagai wali sebagian yang lainnya jika kalian tidak melakukan perwalian sesama kaum mukminin pasti terjadi fitnah dan kerusakan yang besar, dan orang orang yang beriman, berhijroh dan berjihad di jalan Allah, orang orang yang saling merengkuh dan menolong mereka-lah orang yang beriman sejati, bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia.
Ayat di atas adalah akhir surat Al-Anfal berbicara karakteristik iman yang terefleksikan dalam bangunan sosial, jamaah dan perjuangan, yang didahului pada awal surat yaitu pada ayat 2-4 penjelasan ciri ciri orang beriman sejati secara individual,jika disebut nama Allah waktu mereka berbuat maksiat atau tledor dari kewajiban hati mereka bergetar takut akan siksaNya maka segera mereka memperbaiki diri, jika dibacakan ayat-ayatNya bertambah iman mereka, mereka hanya bertawakkal kepada Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, bagi mereka derajat yang tinggi, ampunan dan rizki yang mulia.agar dipahami bahwa kesholehan sosial harus didasari kesholehan individual, sedang kesholehan individual harus diterjemahkan dalam kesholehan omunal sosial.
Ayat diatas ayat diatas adalah penjelasan bukti iman sejati refleksinya dalam ikatan social dan perjuangan, yaitu iman terhadap idealis Islam, hijroh untuk memadukan potensi dalam rangka menjalankan Islam, kemudian berjihad mengerahkan potensinyauntuk merealisasikan Islam, mereka saling merengkuh dan menolong sesama kaum mukminin tanpa memandang organisasi, suku, jamaah da’wah, parameter persaudaraan mereka adalah kesatuan iman dan Islam.