Show simple item record

dc.contributor.authorPurnomo, Budi
dc.date.accessioned2014-03-18T08:03:49Z
dc.date.available2014-03-18T08:03:49Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.citationBrown, Penelope dan Levinson, Stephen C. 1987. Politeness: Some Universal in Language Use. Great Britain: Cambridge University Press. Ide, S., Hill, B., Cames Y., Ogino, T. and Kawasaki, A. 1992. ‘The concept of politeness: an empirical study of American English and Japanese’, in Watts, R., Ide S. and Ehlich, K. Lakoff, Robin T. 1990. Talking Power: The Politics of Language in Our Lives. Glasgow: Harper Collins. Leech, Geoffrey. 2005. Politeness: Is there an East-West divide? Journal of Politeness Research: Language, Behaviour, Culture 3( Mey, Jabob L. 1993. Pragmatics: An Introduction. Cambridge, Massachusetts: Blackwell Publishers. Murphy, E. and Levy, C. 2006. The Culture Dimension in Foreign Language Teaching. MA: Addison-Wesley. Nadar, F. X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Poedjosoedarmo, Soepomo. 2009. “Language Propriety in Javanese”, Phenomena: Journal of Language and Literature 6 Proceedings of the Symposium of Discourse Analysis. Melbourne: School of Languages, Cultures and Linguistics, Monash University 5 th . Rahardi, R. Kunjana. 2005. Pragmatik, Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga Safriandi. 2012. Mari Berbahasa Santun. Serambi Indonesia, http://nahulinguistik.wordpress.com/2012/03/19/dimuat-di-sera/17 Maret 2012. Sifianou, M. 1992. Politeness Phenomena in England and Greece. Oxford: Clarendon. Verhaar, J.W.M. 1996. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Wierzbicka, Anna. 2003. Cross-Cultural Pragmatics: The Semantics of Human Interaction. Berlin: Mouton de Gruyter.en_US
dc.identifier.isbn978-979-636-156-4
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4368
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan ungkapan tidak santun oleh pelaku wisata dan pengaruhnya terhadap tingkat kepuasan wisatawan di Soloraya. Penelitian deskriptif-kualitatif ini disajikan dengan kerangka kerja sosiopragmatik yang dapat didefinisikan sebagai kajian tindak tutur dan konteks yang ditunjukkan dengan pendekatan sosial dan pragmatik. Penelitian difokuskan pada komunikasi interpersonal antara pelaku wisata sebagai tuan rumah dan wisatawan sebagai tamu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku wisata di Soloraya masih banyak menggunakan ungkapan tidak santun ketika berkomunikasi dengan wisatawan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ketidaksantunan berbahasa pelaku wisata di Soloraya berdampak pada tingkat kepuasan wisatawan. Hasil penelitian mengimplikasikan perlunya penyuluhan dan pelatihan yang terprogram bagi pelaku wisata di Soloraya agar lebih memperhatikan norma-norma kesantunan dalam berkomunikasi dengan wisatawan.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectketidaksantunan berbahasaen_US
dc.subjecttingkat kepuasan wisatawanen_US
dc.titlePengaruh Ketidaksantunan Berbahasa Pelaku Wisata terhadap Tingkat Kepuasan Wisatawanen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record