dc.contributor.author | Baryadi, I. Praptomo | |
dc.date.accessioned | 2014-03-21T07:17:31Z | |
dc.date.available | 2014-03-21T07:17:31Z | |
dc.date.issued | 2014-01-25 | |
dc.identifier.citation | Baryadi, I. Praptomo. 2012. Bahasa, Kekuasaan, dan Kekerasan. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Edi Sedyawati dkk. 1999. Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur. Jakarta: Balai Pustaka. Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan. ----------. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Leech, Geofrey N. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Diterjemahkan oleh M.D.D. Oka. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Diterjemahkan oleh Lita S dari buku asli. Educating for Character. Bandung: Penerbit Nusa Media. NN. 1988. Pendidikan Budi Pekerti. Surakarta: Identitas Yayasan Perguruan Murni. Sarumpaet, R.I. 2000. Etiket Bergaul. Cetakan Kedelapan Belas. Bandung: Indonesia Publishing House. Sugono, Dendy Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Suparno dkk. 2002. Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah: Suatu Tinjauan Umum. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. ----------. 2013. “Pengembangan Karakter untuk Anak Zaman Sekarang”. Dalam Widharyanto Suriasumantri, Jujun S. 2003. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Cetakan Ketujuh Belas. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan. Sutarno, Alfonsus. 2008. Etiket Kiat Serasi Berelasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-979-636-156-4 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/4379 | |
dc.description.abstract | Perilaku berbahasa dapat dibedakan menjadi perilaku berbahasa yang sopan dan perilaku berbahasa yang tidak sopan. Perilaku berbahasa yang sopan dipandang sebagai perilaku yang baik karena mencerminkan nilai-nilai kebaikan tertentu, sedangkan perilaku yang tidak sopan dipandang sebagai perilaku yang buruk karena tidak mencerminkan nilai kebaikan tertentu. Karena perilaku berbahasa yang sopan santun berisi nilai-nilai kebaikan atau budi pekerti, maka pendidikan karakter juga berarti pendidikan sopan santun yaitu pendidikan yang diarahkan agar peserta didik mampu mewujudkan nilai-nilai kebaikan itu dalam perilakunya. Perilaku berbahasa yang tidak sopan menjadi kendala terhadap pendidikan karakter. | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | sopan santun | en_US |
dc.subject | etiket | en_US |
dc.subject | pendidikan karakter | en_US |
dc.subject | bahasa tidak sopan | en_US |
dc.title | Perilaku Berbahasa yang Tidak Sopan dan Dampaknya bagi Pendidikan Karakter | en_US |
dc.type | Article | en_US |