dc.description.abstract | Manusia, baik individu maupun komunal walaupun asal usulnya dari jiwa yang satu, pencipta mereka satu, tapi tak dipungkiri bahwa komunikasi pemikiran diantara manusia bisa berbentuk dialog dan bisa berbentuk konflik. Al Qur’an berpandangan bahwa perbedaan nilai adalah sunnatullah, Allah telah menerangkan kebenaran dan kebatilan, memberikan manusia kebebasan memilih, sebagian mereka lulus ujian lantas mengikuti kebenaran, sebagian mereka walaupun dalam kesalahan tapi tetap mencari kebenaran, sebagian mereka gagal dalam ujian dan terjerembab dalam hawa nafsu, maka muncullah dialog dalam satu sisi dan terjadi konflik nilai dari sisi lainnya, Al-Qur’an mengakui keragaman idiologi pemikiran, walaupun tidak mengakui kebatilan sebagai kebenaran, dan apa konsep al-Qur’an dalam memenangkan nilai kebenaran, baik dari sisi teoritik, maupun dalam tataran sosial, inilah yang dijawab dalam makalah ini. | en_US |