dc.identifier.citation | HARDIMAN, dkk, 2013, Adaptasi Tampilan Bangunan Kolonial Pada Iklim Tropis Lembab (Studi Kasus Bangunan Kantor PT KAI Semarang), Jurnal Modul (ISSN: 0853-2877), Jurusan Arsitektur FT. Undip Vol. 13 No. 1 Jan-Juni 2013 HENDRA, F.HERMAN, 2012, Adaptasi Guna Mencapai Kenyamanan Di Dalam Bangunan Kolonial Pada Lingkungan Padat, Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Perencanaan VI, Jurusan Teknik Arsitektur – FTSP, Upn “Veteran” Jawa Timur, Isbn: 979-25-8080-8 PRIYATMONO, ALPHA F, 2004, Studi Kecenderungan Perubahan Morfologi Kawasan di Kampung Laweyan Surakarta, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta RAPOPORT, AMOS, 1969, House Form and Culture. London: Prentice-Hall. SAMODRA, FX.TEDDY B, 2004, Optimasi Kinerja Termal Bangunan Rumah Tinggal Pedesaan, Prosiding Seminar Nasional “Peran Teknologi Dalam Transformasi Budaya Manusia”, 04 Desember, UTY SATWIKO, PRASASTO, 2003, Fisika Bangunan I, Yogyakarta, Penerbit Andi ZUBAIDI, FUAD, 2009, Arsitektur Kaili Sebagai Proses Dan Produk Vernakular, Jurnal “ Ruang “ Volume 1 Nomor 1 September 2009, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako SNI 03-6572-2001 : Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi Dan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Gedung. http://www.batikmahkotalaweyan.com/id/ https://www.youtube.com/watch?v=RAlyL31I2U4 | en_US |
dc.description.abstract | Perkembangan Arsitektur Tradisional sangat dirasakan oleh mereka yang peduli terhadap potensi budaya
Nusantara. Namun perlu disadari sejauhmana perkembangan itu mampu menjawab permasalahan iklim
yang ada. Perubahan kondisi alam yang ekstrem membuat sebagian besar orang mencari jalan keluar
secara 'tragis', demi memperoleh kenyamanan berhuni. Kondisi seperti itu di masa kini terjadi pula pada bangunan yang memiliki bentuk 'tradisional'. Masa lalu Arsitektur Tradisional memberikan solusi tanggap iklim secara alami, namun penyelesaian iklim yang terjadi di masa kini tidak secara alami, melainkan artificial. Studi kasus bangunan ber-Arsitektur Tradisional Jawa di Laweyan Surakarta (rumah salah satu saudagar batik), dapat memberikan kenyamanan penghawaan secara alami, sementara kondisi lingkungan sekitar yang over crowded dengan bangunan moderen bertingkat. Metode penelitian dilakukan dengan pengukuran suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin serta interview. Hasil pengukuran, observasi dan interview menunjukkan, bahwa kecenderungan penghuni menata ulang interior, sehingga menghasilkan konsep tanggap iklim bangunan tradisional di masa kini, yaitu dengan inovasi atap, dinding
dan vegetasi eksterior. | en_US |