dc.identifier.citation | Borman, G. L. and Ragland, K.W.1998. Combustion Engineering. New York, USA: McGraw- Hill. Crouse, W. H., & Anglin, D. L., 1993, Automotive Mechanics, 10th ed., McGraw-Hill International Editions, Singapore. Indartono, Y.S., 2005, Krisis Energi di Indonesia : Mengapa dan Harus Bagaimana, Jurnal Inovasi, Vol. 5/XVII/Nopember 2005. Justiana, S, dan Hardanie, B.D., 2005, Rekayasa Minyak Pelumas dari Bahan Botol Plastik Bekas, Jurnal Inovasi, Vol. 5/XVII/Nopember 2005. Muin, S. 1988. Pesawat-Pesawat Konversi Energi I. Jakarta: CV. Rajawali. Prayitno, 1999, Studi Pemanfaatan Minyak Pelumas Bekas sebagai Minyak Bakar, Prosiding Seminar Nasional Dasar-dasar dan Aplikasi Perpindahan Panas dan Massa, ISBN 979-95620-0-7, Yogyakarta, 9-10 Maret 1999, pp. 159-162. Purwono, S, 1999, Koefisien Perpindahan Panas Konveksi pada Pemisahan Fraksi Ringan Minyak Pelumas Bekas, Prosiding Seminar Nasional Dasar-dasar dan Aplikasi Perpindahan Panas dan Massa, ISBN 979-95620-0-7, Yogyakarta, 9-10 Maret 1999, pp. 71-76. Raharjo, P.W. dan Triyono, J. 2005. Pemanfaatan Cokeless Cupola untuk Mencairkan Logam Sebagai Salah Satu Alternatif Solusi untuk Mengurangi Ketergantungan Kokas. Gema Teknik, No. 2/Tahun VIII Juli 2005, pp. 14-19. | en_US |
dc.description.abstract | Selama ini oli bekas belum dimanfaatkan secara optimal, baru digunakan untuk membakar
batu kapur. Saat ini terdapat metode alternatif mntuk mendaur ulang pelumas bekas ini
yaitu dengan menambahkan asam sulfat pekat dan lempung, serta dengan mendistilasikannya
hingga temperatur 200oC. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mencampurkannya
dengan bahan bakar lain yang lebih encer, seperti minyak tanah. Pelumas bekas yang telah
dicampur dengan minyak tanah selanjutnya dipakai sebagai bahan bakar menggunakan atomizing
burner bertekanan tinggi. Dalam penelitian ini oli bekas dicampurkan dengan minyak
tanah dengan perbandingan volume minyak tanah 10%, 20%, 30% dan 40%. Kebutuhan
udara selama pembakaran berasal dari blower dengan debit udara 8m2/s. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh variasi kadar campuran minyak tanah pada oli bekas terhadap
sifat-sifat fisik bahan bakar dan temperatur pembakaran. Dari penelitian diperoleh bahwa
kadar campuran minyak tanah yang semakin tinggi akan menurunkan viskositas serta titik
nyala bahan bakar. Nilai kalor bahan bakar semakin meningkat seiring dengan peningkatan
kadar campuran. Dari pembakaran bahan bakar hasil perlakuan, didapatkan bahwa temperatur
paling tinggi diperoleh pada titik tengah nyala api. Temperatur paling tinggi diperoleh pada
campuran 30% dan terendah pada campuran 10%. | en_US |