• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Industrial Engineering National Conference (IENACO)
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 2014
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Industrial Engineering National Conference (IENACO)
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 2014
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Sistem Agroindustri Kelapa Sawit (Solusi untuk Meningkatkan Posisi Tawar Petani Plasma)

    Thumbnail
    View/Open
    IENACO-064.pdf (381.4Kb)
    Date
    2014-03-27
    Author
    Badri, Sutrisno
    Sumargana
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kondisi perkebunan plasma yang dimiliki rakyat masih belum berkembang dengan baik, sementara perkebunan inti sebagai pemilik modal, pemilik pabrik pengolahan kelapa sawit (PPKS), pemilik akses pasar memiliki posisi tawar yang kuat. Pola Perkebunan Inti Plasma (PIR-kelapa sawit) berdasarkan berbagai kajian sudah terbukti belum mampu menunjukkan pembagian keuntungan secara adil antara perusahaan inti dan petani plasma. Pada sistem agroindustri kelapa sawit petani plasma merupakan bagian integral yang keberadaannya sebagai produsen TBS atau pemasok kepada perusahaan inti. Para pelaku (stakeholders) dalam suatu sistem industri biasanya dikelompokkan menjadi industri inti, industri pemasok, industri pendukung, industri terkait dan pembeli, serta institusi pendukung (non industri). Penelitian ini bertujuan untuk menganlisis sistem agroindustri kelapa sawit, pengumpulan data dilakukan dengan metode survey dan mengeksploarasi pendapat pakar, analisa data dilakukan melalui pendekatan sistem yang ditunjukkan pada diagram lingkar dan diagram input-output. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketergantungan dalam pengolahan TBS yang bersumber dari petani plasma oleh perusahaan inti, sehingga posisi tawar antara lembaga petani plasma dan perusahaan inti tidak seimbang. Keterbatasan kapasitas pabrik pengolahan kelapa sawit (PPKS). Pembayaran pembelian TBS dan pengolahan TBS dilakukan oleh perusahaan inti satu bulan kemudian karena menunggu penetapan harga dari panitia penetapan harga daerah, adanya delay pembayaran seperti ini petani plasma tidak mendapatkan fresh money. Penetapan rendemen TBS dari petani plasma belum transparan dan petani hanya menerima laporan jumlah produksi CPO dari pabrik PPKS, hal ini terjadi karena sampai saat ini belum ada lembaga independen yang melakukan pengawasan khusus terhadap penetapan rendemen. Perusahaan inti mempunyai akses pasar ekspor, sedangkan pengetahuan petani sangat terbatas tentang harga CPO di pasar luar negeri, maka akibat ketidak setaraan pengetahuan dan informasi pasar ini, perusahaan inti membeli TBS dari petani plasma dengan harga lokal (rupiah), sedangkan perusahaan inti mampu menjual CPO di pasar luar negeri dengan harga $ (US Dollar), sehingga terjadi disparitas harga yang merugikan pihak petani plasma.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/4522
    Collections
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 2014

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV