Strategi Manajemen Rantai Pasokan pada Industri Manufaktur dengan Produksi Terbatas
Abstract
Dalam beberpa dekade ini, manajemen rantai pasokan (supply chain management) memperoleh perhatian
yang cukup besar dalam manjemen operasi suatu perusahaan dan menjadi suatu bagian yang integral dari
strategi perusahaan. Umumnya, bagi industri manufaktur dan jasa, biaya rantai pasokan merupakan
aktifitas dengan prosentase biaya yang besar. Oleh karena itu maka strategi yang dipilih sangat menentukan
peluang untuk mengurangi biaya dan meningkatkian keuntungan. Keputusan untuk membuat atau membeli,
strategi aliansi atau joint venture, atau menggunakan outsourching merupakan pilihan yang dapat dilakukan
mengimplementasikan ekonomi rantai pasokan. Berbagai strategi juga dapat digunakan dalam
mengembangkan manajemen rantai pasokan, mulai dari pendekatan bernegoisasi dengan banyak
pemasok/vendor sampai dengan mengembangkan perusahaan virtual. Pelaku industri pun mulai sadar
bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan diinternal sebuah
perusahaan manufaktur tidaklah cukup. Ketiga aspek tersebut membutuhkan peran serta semua pihak mulai
supplier yang mengolah bahan baku dari alam menjadi komponen, pabrik yang mengubah komponen dan
bahan baku mnjadi produk jadi, perusahaan transportasi yang mengirimkan bahan baku dari supplier ke
pabrik, serta jaringan distribusi yang akan menyampaikan produk ke tangan pelanggan.. Setiap perusahaan
yang ingin menang atau bertahan dalam persaingan harus memiliki strategi yang tepat. Strategi akan
mengarahkan jalannya organisasi ke tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.