• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Industrial Engineering National Conference (IENACO)
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 2014
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Industrial Engineering National Conference (IENACO)
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 2014
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengembangan Model Penjadwalan Dinamis Flexible Flow Shop 3 Stages untuk Meminimasi Weightedtardiness dengan Sistem Lelang

    Thumbnail
    View/Open
    IENACO-048.pdf (352.0Kb)
    Date
    2014-03-27
    Author
    Ilhami, Muhammad Adha
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Permasalahan penjadwalan pada mesin merupakan permasalahan yang terus berkembang dan bervariatif. Perkembangan penjadwalan mesin ini adalah karena tuntutan terhadap respon cepat dan tepat dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang berhubungan dengan sistem respon. Sementara variasi penjadwalan muncul karena banyaknya sistem produksi di perusahaan yang digunakan untuk memenuhi permintaan konsumen, baik terkait sistem produksi yang digunakan maupun kebijakan perusahaan terkait dalam proses produksi serta dengan memperhatikan kriteria performansi yang diharapkan/ditetapkan dari konsumen. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab permasalahan flexible flow shop dengan 3 proses operasi pada job yang dikerjakan. Setiap job akan diproses pada 3 buah mesin dimana setiap tahap proses (operasi) memiliki pilihan mesin (mesin lebih dari 1 unit yang tersedia untuk proses yang sama). Permasalahan lainnya adalah adanya job yang datang pada saat jadwal sudah dibuat untuk job yang sudah ada sebelumnya, artinya permasalahan model penjadwalan ini adalah penjadwalan job dinamis. Model Penjadwalan Lelang dengan Routing Alternatif (2011) menjadi model referensi utama dalam penelitian ini. Model Lelang dengan Routing Alternatif (2011) membahas tentang penjadwalan flexible flow shop 2-stages dengan sistem lelang, namun masih merupakan penjadwalan statis. Job diketahui dari awal penjadwalan dan tidak ada job baru yang datang pada saat jadwal sudah dieksekusi. Sistem lelang dipilih karena menurut Kutanoglu (1999) bahwa sistem lelang adalah sistem penjadwalan terdestralisasi (decentralized scheduling). Keunggulan penjadwalan terdesentralisasi adalah kemampuannya yang tangguh (robust) dan mampu beradaptasi terhadap perubahan baik perubahan dari job maupun perubahan dari mesin. Prinsip dinamisnya dikembangkan dari penelitian Liu et. al.(2007), Dewan P. et. al. (2002), dan Ilhami (2010) bahwa dengan pengambilan keputusan job mana yang akan diproduksi dilakukan pada saat terjadi perubahan status mesin. Sistem lelang menyerahkan pada mekanisme lelang untuk menentukan job mana yang akan dikerjakan kemudian dan keputusannya diambil pada saat waktu (t) secara periodik. Pengambilan keputusan dapat dilakukan kapan saja setelah adanya perubahan status mesin khususnya pada saat mesin tidak sedang digunakan. Model penjadwalan ini diujicobakan pada studi kasus sederhana untuk dilakukan analisa terhadap fleksibilitasnya dalam menghadapi dinamika sistem. Hasilnya didapati bahwa model penjadwalan ini memiliki kemampuan untuk merespon terhadap job baru yang masuk di tengah-tengah proses produksi sekaligus mampu memilih jadwal terbaik untuk menghasilkan kriteria performansi yang lebih baik pula.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/4538
    Collections
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 2014

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV