Show simple item record

dc.contributor.authorSantoso
dc.contributor.authorElias, Yoanes
dc.date.accessioned2014-07-14T03:05:18Z
dc.date.available2014-07-14T03:05:18Z
dc.date.issued2014-03-27
dc.identifier.citationBedworth, Bailey. 1998. Integrated Production Control System, John Wiley and Sons, Inc. Ben Daya, M., Hariga, M.2004.Integrated single vendor single buyer model with stochastic demand and variable lead time.International Journal of Production Economics, No.92, 7580. Jauhari, W, Ahmad., Pujawan, Nyoman., Wiranto, S, Eko., 2009, Model Joint Economic Lot SizePada Kasus Pemasok-Pembeli Dengan Permintaan Probabilistik, Jurnal Teknik Industri, Vol 11, hal 1-14. Nur Bahagia.S. 2006. Sistem Inventori , Institut Teknologi Bandung, Bandung. Sugiyono.2011. Usulan Pengendalian Persediaan Produk Kursi Lipat (Folding Chair) dengan Menggunakan Metode Joint Economic Lot Size di PT. Chitose Indonesia.Srkipsi, Fakultas Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Tersine, Richard J. 1994. Principles of Inventory and Material Management, Prentice-Hall International, Inc., USA. Smith, Spencer B. 1989. Computer Based-Production and Inventory Control, Prentice-Hall International, Inc., USA.en_US
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4543
dc.description.abstractPersaingan yang terjadi saat ini adalah bukan lagi persaingan antar perusahaan, tetapi persaingan antar rantai pasok. Kurangnya integrasi yang baik dalam pelaku rantai pasok dapat menyebabkan kerugian bagi satu atau beberapa pihak yang tentunya akan melemahkan daya saing rantai pasok tersebut. Untuk itu sangat diperlukan integrasi antara pelaku dalam jaringan rantai pasok.Hal ini masih terjadi pada PT. “X” sebagai pemasok yang memproduksi kursi lipat untuk memenuhi permintaan pembelinya, dimana kebijakan pemesanan dan produksinya masih dilakukan masingmasing dan tanpa integrasi. Untuk itu akan diusulkan model integrasi antara pemasok dan pembelinya, dimana permintaannya bersifat probabilistik dan lead time pengiriman berubah terhadap jumlah pemesanan yang dilakukan. Pemasok saat ini menggunakan model Economic Production Quantity (EPQ) berdasarkan pada permintaan rata-rata dari pembeli, sedangkan pada pembeli menggunakan kebijakan pemesanan periodic review (t,E). Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, total biaya persediaan di pemasok adalah Rp. 66.678.592,51 per tahun dan total biaya persediaan di pembeli adalah Rp. 12.414.208,96 per tahun, sehingga total biaya persediaan di pemasok dan pembeli adalah Rp. 79.092.801,47 per tahun. Pada model integrasi pemasok dan pembeli diperoleh total biaya persediaan adalah Rp. 48.597.551,71 per tahun, sehingga diperoleh penghematan biaya persediaan sebesar Rp. 30.495.249,76 per tahun atau 38,56%.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectintegrasien_US
dc.subjectlead time variabelen_US
dc.subjectpermintaan probabilistiken_US
dc.subjectrantai pasoken_US
dc.titlePenentuan Joint Economic Lot Size pada Pemasok Kursi Lipat dan Pembelinya dengan Permintaan Probabilistik dan Lead Time Variabelen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record