dc.description.abstract | Dari ayat ini kita dapatkan bahwa keshalihan seseorang bukan sekadar pada retorika saja, melainkan harus shalih lahir batin. Kalau kepandaian retorika, orang orang kufar munafikin pandai beroterika, pandai berpidato untuk mengungkapkan ketulusan mereka yang palsu, dengan menyatakan bahwa mereka orang beriman, einta kebaikan, cinta kepada bangsa, negara dan masyarakat. begitu pandainya mereka dalam beroterika sampai Allah mengatakan bahwa Nabi sendiri takjub dengan retorika mereka. | en_US |