Show simple item record

dc.contributor.authorMu’inudinillah Basri, Muhammad
dc.date.accessioned2014-08-31T22:53:29Z
dc.date.available2014-08-31T22:53:29Z
dc.date.issued2012-06-07
dc.identifier.issn14121077
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4805
dc.description.abstractPerumpamaan kandungan ayat di atas merupakan perumpamaan yangm sangat indah, mengingatkan keburukan Pertama, Ada seorang hamba yang lemah, dengan seorang yang Allah berikan kepadanya rezeki yang banyak sehingga dapat berinfak. Allah bertanya, "Apakah sarna dua manusia ini?" Jawabannya pasti, Tidak! Hal ini suatu yang mudah, secara teori. Tapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui, kecuali orang yang diberi hidayah oleh Allah. Kalau budak yang lemah tidak sama dengan orang kaya dermawan, kenapa kita sarnakan benda mati dengan Allah Yang Maha Kuasa. Kiai atau wali bagaimanapun mulia mereka, ketika meninggal tidak dapat memandikan dirinya sendiri dirinya sendiri. Kenapa mereka disembah dan dimitai pertolongan?en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectAgama Islamen_US
dc.titleKebrobrokan Sistem Syiriken_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record