Puasa, Taqwa dan Agenda Reformasi
Abstract
Puasa bertujuan untuk membangun ketakwaan. Tanpa ketakwaan, puasa hanya menggugurkan kewajiban, tidak membawa manfaat dan perubahan. Sehingga menjadi sarana tanpa mampu mengantarkan kepada tujuan. Nabi bersabda, "Rugilah' orang yang mendapatkan Ramadhan sampai belum diampuni." Dalam sabda yang lainnya, "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, Allah tidak membutuhkan ia meninggalkan makannya dan minumnya."