Show simple item record

dc.contributor.authorJumanto
dc.contributor.authorAsy’ari, Hasyim
dc.contributor.authorSupardi, Agus
dc.date.accessioned2014-09-22T08:38:49Z
dc.date.available2014-09-22T08:38:49Z
dc.date.issued2014-03
dc.identifier.citationAnonim. 2012. Teori Dasar Motor Induksi.http://www.teknikelektro.co m/teori-dasar/teori-dasar-motorinduksi/. Diakses pada tanggal 15 januari 2014. Anonim. 2013. Teori Motor Induksi. http://www.slideshare.net/NemoGala u/teori-motorinduksi. Diakses pada tanggal 15 januari 2014. Efendy, Machmud. 2009. Rancang Bangun Motor Induksi Sebagai Generator (MISG) Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Universitas Muhammadiyah Malang. Gunawan, Hanapi. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga. Sarjan, Muhammad. 2011. Perbandingan Karakteristik Motor Induksi Belitan Gelung Dengan Belitan Spiral. Universitas Tadulako. Sumanto. 1993. Motor Listrik Arus Bolakbalik. Yogyakarta : Andi Offset. Yunus, Yadi. Suyamto. 2008. Rancang Bangun Alat Pengatur Kecepatan Motor Induksi Dengan Cara Mengatur Frekuensi. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN.en_US
dc.identifier.issn1411-8890
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4862
dc.description.abstractHampir di setiap rumah tangga dan industri menggunakan mesin listrik untuk mempermudah pekerjaan. Jenis mesin listrik yang umum digunakan adalah motor induksi. Hal ini disebabkan karena jenis motor induksi mempunyai kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan jenis motor lainnya, antara lain karena konstruksinya sederhana dan harganya yang relative murah serta lebih ringan. Penelitian ini bertujuan membuat prototipe motor induksi 3 fasa dan mengetahui karakteristik hasil output RPM dari motor induksi tersebut. Desain prototipe motor induksi 3 fasa pada bagian statornya memanfaatkan bahan-bahan seperti koker sebanyak 6 buah dengan ukuran 6 cm x 4,2 cm, inti besi atau current berbentuk E sebanyak 168 buah dengan ukuran 6,6 cm x 4,4 cm dan current berbentuk I sebanyak 174 buah dengan ukuran 6,6 cm, untuk kumparannya menggunakan kawat email berdiameter 0,3 mm dengan jumlah 2200 lilitan. Pada bagian rotornya memanfaatkan kaleng bekas diberi belitan mengelilingi sisi-sisi kaleng. Pengujian motor induksi 3 fasa pada saat kaleng diberi belitan dan kaleng tanpa belitan. Pengamatan yang dilakukan adalah pengambilan data terkait tegangan input, arus dan RPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat tegangan input 50 volt rotor belum dapat berputar. Namun pada saat tegangan input 75 volt sampai 200 volt rotor dapat berputar secara perlahan sesuai tegangan yang dimasukkan, kecepatan putar rotor tersebut mencapai 290,3 RPM. Sedangkan pada saat rotor tanpa diberi belitan penelitian menunjukkan bahwa pada saat tegangan input 50 volt sampai 125 volt rotor belum dapat berputar, kemudian pada saat tegangan input 150 volt sampai 200 volt rotor dapat berputar namun sangat pelan hanya mencapai kecepatan putar maksimal 64,4 RPM. Hal ini disebabkan pada saat rotor tanpa diberi belitan, karena rotor tidak dapat menangkap medan magnet yang dikeluarkan oleh stator sehingga kumparan rotor tidak dapat mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai arah pergerakan medan induksi stator.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectprototipe motor induksien_US
dc.subjectmotor induksi 3 fasaen_US
dc.subjectRPMen_US
dc.subjectmotor listriken_US
dc.subjectrotoren_US
dc.titleDesain Prototipe Motor Induksi 3 Fasaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record