dc.identifier.citation | MA’ARIF, M. I. 2013. Kebutuhan Material Pada Perencanaan Portal Tiga Lantai dengan Sistem Daktail Parsial di Wilayah Gempa Empat. Surakarta: Tugas Akhir Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. MEHTA, P. K. 1986. Concrete: Structure, Properties, and Materials, New Jersey, USA, Prentice Hall, Inc. PRASETYA, T. 2008. Studi Perbandingan Analisa Struktur 2 Dimensi dan 3 Dimensi untuk Struktur Gedung Akibat Beban Gempa. S 1, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. PURWONO, R. 2006. Perencanaan Struktur Beton Bertulang tahan Gempa, Surabaya, ITS press. RAY, S. 1995. Reinforced Concrete, Analysis and Design, Melbourne, Australia, Blackwell Science Ltd. SNI-1726-2002 2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung. Bandung: Badan Standarisasi Nasional. SNI 03 2847 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung Bandung: Badan Standarisasi Nasional. SUMANTRI, R. F. 1989. Penggunaan Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Gedung Tahan Gempa Jakarta, Dirjen DIKTI Departemen Pendidikan dan kebudayaan. | en_US |
dc.description.abstract | Perencanaan penulangan pada kolom beton didasarkan pada beban momen dan aksial yang
bekerja secara bersamaan. Besarnya beban monen untuk perencanaan tersebut salah satunya
ditentukan oleh dimensi balok yang didukung sesuai prinsip kesetimbangan momen. Tujuan
perencanaan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar efisiensi kebutuhan material (beton
dan baja tulangan) pada salah satu struktur portal gedung tiga lantai di wilayah gempa 4.
Efisiensi perencanaan dilakukan dengan memperkecil dimensi balok sehingga momen yang
diterima kolom menjadi lebih besar namun belum sampai melampaui kapasitas maksimumnya.
Perencanaan portal ini menggunakan peraturan gempa SNI-17-26-2002 dimana faktor reduksi
gempa R = 4,8 dan faktor daktilitas μ = 3,0. Perhitungan perencanaan ini dibantu dengan
menggunakan program SAP 2000, Microsoft Excel, dan AutoCad. Hasil analisa menunjukkan,
efisensi terhadap dimensi balok dapat efektif diperoleh apabila kuat tekan beton dan mutu
tulangan baja digunakan semakin tinggi. Apabila mutu beton dan mutu tulangan berturut-turut
20 MPa dan 300 MPa, maka efisiensi volume balok yang diperoleh tidak signifikan. | en_US |