dc.identifier.citation | HarijonoDjoyodiharjo,”MekanikaFluida”, Erlangga, Jakarta,1983 Ronald V Giles, “ Mekanika Fluida dan Hidraulika”, Seri buku Schaum, Edisi ke 2, Erlangga , Jakarta 1984. Robert W Fox and Alan T Mc Donald, “ Introduction to Fluid Mechanics”, Edisi ke 3 Jhon Wiley & Sons, USA, 1985 Raldi Artoeno Koestoer, Susanti Proborini, “ Aliran Dua Fase dan Fluks Kalor Kritis”,Pradnya Paramita, Jakarta, 1992 I.G. Hassan, H.M. Soliman, G.E. Sims and J.E.Kowalkski, “Two-Phase Flow From a Stratified Region Trough a Small Side Branch”, Journal of Fluids Engineering, Vol. 120, September 1998. Ronald E. Walpole and Raymond H. Myers, “Ilmu peluang dan statistika untuk insinyur dan ilmuwan”, Edisi ke empat, ITB, Bandung, 1998 E sugandi dan Sugiarto, “Rancangan percobaan Teori dan Aplikasi”, Andi Offset, Yogyakarta, 1994 Sumarli, Indarto, 2001, Penurunan Tekanan Aliran Dua Fase Gas-Cair melewati sudden Contraction, Media Teknik, No. 2 , Tahun Ke XXIII, edisi Mei 2001. | en_US |
dc.description.abstract | Aliran dua fase merupakan aliran multi fase . Aliran dua fase banyak dijumpai dalam
kahidupan sehari- hari maupun dalam proses industri. Dalam kehidupan sehari- hari, banyak
digunakan pada sistem pengangkutan batubara, pasir besi, maupun pengangkutan dalam
industri. Selain itu gejala perpindahan kalor dalam media dengan aliran dua fase sangat
banyak dijumpai dalam praktek, misalnya dalaompom knen- komponen sistem konversi energi,
seperti penukar kalor, evaporator dan siklus- siklus pendingin. Komponen- komponen di atas
merupakan komponen yang lazim digunakan dalam proses industri dan instalai pembangkit
daya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan besarnya hambatan hidroilk (R) pada
aliran dua fase (udara-Air) yang tersratifikasi yang mendapatkan perlakuan perubahan
penampang aliran dan tekanan masuk pada bidang pengujian.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai dasar acuan dalam perancangan
komponen-komponen pembangkit daya. Misalnya ketel uap, Pembangkit nuklir dan lainnya.
Dari hasil perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa perubahan centerline dari titik
BGE(udara mulai masuk) menuju titik BLE (air mulai masuk) akan terjadi resistensi hidrolik
(R ) semakin besar. Ini memberikan arti bahwa aliran terstratifikasi ( aliran diantara BGE
dengan BLE) ke arah BLE akan mengakibatakan lajua aliran air semakin besar sehingga
resistensi hidtolik (di saluran belokan) akan semakin besar karena terlalu tingginya gesekan
fluida dengan saluran dibelokan dan akibatnya terjadi olakan di belokan tersebut. | en_US |