Show simple item record

dc.contributor.authorMutiari, Dhani
dc.contributor.authorSetyowati, Suryaning
dc.contributor.authorSyamsiyah, Nur Rahmawati
dc.date.accessioned2014-12-04T06:17:26Z
dc.date.available2014-12-04T06:17:26Z
dc.date.issued2014-11-25
dc.identifier.citationAsroni, Mutiari, Zahrul Islam, 2007, Tipologi Bentuk Arsitektur Masjid di Surakarta, Laporan Penelitian Fundamental Tahap I, LP2M UMS. Mutiari dan Harjowinata, 2013, Pengaruh Budaya Masyarakat Pada Tipologi Bentuk Arsitektur Masjid Di Surakarta, Penelitian Kolaborasi UMS Syamsiyah dan Suharyani, 2012, Kenyamanan Ruang Dalam Masjid Dan PembentukanGenerasi Islam, Prosiding Seminar NasionalMilad ke-55 UniversitasMuhammadiyah Surakarta, Surakarta, 24-25 Oktober 2013 ZainaZai, 2012,AkulturasiBudayaDalamSeni Dan Arsitektur Masjid AgungMataram Kota Gede, http://zainazai.blogspot.com/2012/07/akulturasi-budaya-dalam-seni-dan.html, diaksestanggal 8 November 2014 Rahmawati, 2008, Umat Islam Akan SelaluMengenangJasaBesar Pak Harto,http://www.gemari.or.id/artikel/3328.shtml, diaksespada 8 November 2014en_US
dc.identifier.issn2339-028X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5027
dc.description.abstractKyai Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah sebagaimana para pembaru Islam lainnya memiliki cita-cita membebaskan umat Islam dari keterbelakangan dan membangun kehidupan yang berkemajuan melalui tajdid (pembaruan) yang meliputi aspek-aspek tauhid (‘aqidah), ibadah, mu’amalah, dan pemahaman terhadap ajaran Islam dan kehidupan umat Islam. Muhammadiyah bergerak di bidang amal usaha pendidikan, kesehatan dan Panti Sosial. Dalam setiap amal usaha ini terdapat masjid sebagai pusat kegiatan jamaah. Selain itu masjid di bawah Yayasan Muhammadiyah juga ditemukan di tengah-tengah masyarakat. Yogyakarta kota yang terkenal kental akan budaya Jawanya. Di tengah-tengah masyarakat Jawa inilah masjid-masjid muhammadiyah banyak ditemukan. Tulisan ini merupakan bagian dari penelitian Hibah UMS yang berjudul “Model Masjid Muhammadiyah di Kota Berkultur Jawa, Kasus : Yogyakarta dan Surakarta”. Permasalahan yang diangkat pada tulisan ini adalah : bagaimanakah karakter tata ruang, fasade, dan gaya masjid-masjid di bawah Yayasan Muhammadiyah di kota Yogyakarta yang berlatar belakang budaya Jawa. Penelitian tentang masjid di beberapa kota dan dengan karakter tradisional serta modern menjadi referensi awal dalam penelitian ini, kemudian dilanjutkan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang akan menjadi dasar dalam pengembangan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptip kualitatif dengan pencarian data secara langsung dengan observasi dan wawancara pada 12 masjid muhammadiyah di Yogyakarta. Temuan dalam penelitian ini adalah yang pertama terdapat 5 masjid dengan bangunan berlantai dua dan 7 masjid berlantai 1. Masjid berlantai 1 biasanya memiliki atap tajuk atau karakter masjid tradisional jawa dan ada sebagian yang dipadukan dengan simbol kubah kecil diatasnya. Masjid berlantai 2 lebih beragam bentuk atapnya selain kedua gaya diatas juga ditemukan beratap datar. Yang menarik adalah detail lengkung yang biasa ditemukan di masjid masjid pada umumnya pada masjid Muhammadiyah ditemukan bentuk-bentuk baru pengembangan dari lengkung yang dimodifikasi dengan segitiga.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectmasjiden_US
dc.subjectmuhammadiyahen_US
dc.subjectkarakteren_US
dc.titleMasjid-Masjid Muhammadiyah di Yogyakartaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record