• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Karakteristik Arang Aktif dari Tempurung Kelapa dengan Pengaktivasi H2SO4 Variasi Suhu dan Waktu

    Thumbnail
    View/Open
    KM-5 Siti Jamilatun UAD.pdf (226.9Kb)
    Date
    2014-11-25
    Author
    Jamilatun, Siti
    Isparulita, Intan Dwi
    Putri, Elza Novita
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Arang aktif adalah arang yang telah mengalami proses aktivasi untuk meningkatkan luas permukaannya dengan jalan membuka pori-porinya sehingga daya adsorpsinya meningkat. Luas permukaan arang aktif berkisar antara 300 dan 3500 m2/g. Daya jerap arang aktif sangat besar, yaitu ¼ sampai 10 kali terhadap bobot arang aktif. Arang aktif merupakan adsorben yang baik untuk adsorpsi gas, cairan, maupun larutan. Adsorpsi terjadi jika gaya tarik Van der Waals oleh molekul-molekul di permukaan lebih kuat daripada gaya tarik yang menjaga adsorbat tetap berada dalam fluida. Larutan pengaktivasi yang digunakan adalah asam sulfat. Asam sulfat digunakan untuk merendam arang bertujuan untuk meningkatkan volume dan memperbesar diameter pori setelah mengalami proses karbonisasi dan meningkatkan penyerapan. Asam sulfat memiliki tingkat kestabilan yang tinggi dibaningkan dengan pengaktivasi yang lain.(Kienle,1986). Tahap pengaktivasian menghasilkan arang aktif dengan karakteristik tertentu. Karakteristik arang aktif diantaranya adalah uji kadar air, kadar abu, dan penyerapan terhadap iod. Pembuatan arang aktif diawali dengan aktivasi perendaman selama 24 jam dengan menggunakan larutan H2SO4 2N, setelah itu ditiriskan lalu dioven untuk menghilangkan air yang masih tersisa. Pengujian terhadap kadar air dilakukan dengan menimbang 1 gram arang aktif lalu mengovennya pada suhu 105-110oC selama 120 menit. Pengujian kadar abu dengan menimbang arang aktif sebanyak 1 gram lalu memasukkan pada furnace dengan suhu 500oC selama 30 menit, menaikkan suhu ke 815 oC selama 90 menit. Penentuan daya serap terhadap Iodium yaitu dengan menimbang arang aktif sebanyak 0,5 gram dan mencampur dengan 50 ml larutan iodium 0,1 N. Menggojoknya selama 15 menit. Mengambil 10 ml larutan sampel dan menitrasi dengan larutan natrim thio sulfat 0,1 N. Menambahkan larutan amylum 1% sebagai indikator hingga hasil titrasi menjadi tak berwarna. Pada penelitian ini dihasilkan kondisi optimum pada suhu pengovenan 1000oC selama 60 menit. Arang aktif yang didapatkan pada kondisi ini memiliki kemampuan adsorbsi yang baik dengan kadar penyerapan iod yang tinggi sebesar 529,94 mg I2/gram arang.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/5039
    Collections
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV