Show simple item record

dc.contributor.authorDjunaidi, Much.
dc.contributor.authorMutiarahadi, Risti
dc.date.accessioned2014-12-05T02:03:46Z
dc.date.available2014-12-05T02:03:46Z
dc.date.issued2014-11-25
dc.identifier.citationAhyari, Agus.1997. Manajemen Produksi.Yogyakarta: BPFE. Dewi, Shanty K. 2012. ”Minimasi Defect Produk Dengan Konsep Six Sigma”. Jurnal Teknik Industri. Vol. 13(1), Februari 2012, pp. 43–50 Gaspersz, Vincent. 2001. Analisa Untuk Peningkatan Kualitas. Jakarta: GramediaPustakaUmum. Gaspersz, Vincent. 2002. Pedoman Implementasi Program Six sigma – Terintegrasi dengan ISO 9001: 2001, MBNQA, dan HACCP. Jakarta: GramediaPustakaUtama. Kusrini, Endang. 2002. Pengendalian Kualitas Statistik Untuk Benang Winding di Spinning IV PT Apac Inti Corpora. Laporan Kerja Praktek Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Prihantoro, Rudy. 2012. Konsep Pengendalian Mutu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Roroningtyas, Siti Z. 2005. Analisis Pengendalian Kualitas Benang PV 30 K di Departemen Spinning I PT. Apac Inti Corpora. Kerja Praktek Teknik Industri Universitas Sebelas Maret, Surakarta Zagloel, Y.M.; dan Nurcahyo, Rahmat. 2013. TQM Manajemen Kualitas Total Dalam Perspektif Teknik Industri. Jakarta: Indeks.en_US
dc.identifier.issn2339-028X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5054
dc.description.abstractKualitas produk merupakan salah satu kunci bagi kemajuan dan kesuksesan perusahaan. Kualitas menunjukkan kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumennya. PT Apac Inti Corpora merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang tekstil, yang menghasilkan benang dan kain dengan berbagai jenis, terutama jenis kain grey dan denim. Semua produk didistribusikan ke pasar lokal dan internasional. Oleh karena itu, menjaga kualitas produk merupakan suatu hal yang penting dilakukan oleh perusahaan. Salah satu metode pengendalian kualitas adalah menerapkan konsep six sigma melalui 5 fase DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kecacatan benang di departemen winding pada unit spinning 3 dan mengusulkan langkah perbaikan untuk mengurangi produk benang yang cacat. Dari hasil penelitian dan analisa diketahui bahwa nilai sigma yang diperoleh adalah 4,701 σ. Jumlah tersebut sudah masuk ke dalam rata-rata sigma perusahaan di USA yaitu sebesar 4σ. Dan untuk meminimasi kecacatan perlu meningkatkan kualitas perawatan mesin, pengawasan yang ketat pada unit penerima bahan baku, meningkatkan kualitas tenaga kerja, dan apabila mesin sudah aus maka segera melakukan peremajaan mesin.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectBenangen_US
dc.subjectDMAICen_US
dc.subjectKecacatanen_US
dc.subjectPengendalian kualitasen_US
dc.subjectSix Sigmaen_US
dc.titlePengendalian Kualitas Produk Benang Cotton dengan Metode Six Sigmaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record