Regulasi Emosi pada Perempuan Pedagang Pasar Klewer
Abstract
Sebagai ibu pedagang yang menjalankan peran ganda sekaligus, yaitu ibu dalam keluarga dan
berperan sebagai pedagang rentan terhadap stress yang memicu ekspresi emosional.Ketika
hidup orang ditandai dengan suka cita, bahagia, cinta, dan rasa tertarik maka kemungkinan hal
hal ini lebih berkuasa daripada emosi-emosi negatif seperti kesedihan, marah, dan putus
asa.Disinilah perlu adanya regulasi emosi yang tepat pada ibu pedagang, agar nantinya dalam
menjalani kehidupan sehari-hari dapat berjalan dengan selaras tanpa menimbulkan
permasalahan atau konflik yang tidak diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memahami dan mendeskripsikan proses regulasi emosi pada ibu pedagang pasar klewer.
Adapun pertnyaan penelitian ini mencakup tiga hal yaitu : Apa saja permasalahan yang
dihadapi perempuan pedagang ketika menjalankan peran sebagai pedagang pasar klewer dan
sebagai ibu rumah tangga? Bagaimana bentuk proses regulasi emosi pada perempuan
pedagang pasar klewer?Mengapa memilih cara regulasi emosi tersebut? Penelitian ini
menggunakan metode wawancara dan observasi. Peneliti memilih Informan secara acak
berjumlah 12 orang dengan kriteria berkeluarga dan bekerja di pasar klewer. Jumlah
keseluruhan informan dipilih dengan berdasarkan pengelompokan usia informan dan usia
bekerja. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis penelitian yang telah dilakukan, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) Masalah yang tengah dihadapi oleh perempuan pedagang
yaitu lelahfisik dan fikiran dengan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan. 2)Bentukbentuk
regulasi emosi yang diterapkan oleh para informan dengan cara mensyukuri keadaan
dengan berfikir positif, ikhlas, introspeksi diri, tidak banyak mengeluh, mengalihkan perhatian,
memperbanyak doa, saling komunikasi, pasrah pada Allah, atau dengan cara tidur. 3)
Beberapa alasan regulasi emosi yang diterapkan para informan antara lain dapat membawa
individu lebih tenang, dapat membawa emosi positif, selain itu sebagai wanita karier harus
mengutamakan kepentingan keluarga terutama pada anak dan suami.