Show simple item record

dc.contributor.authorSudar, Sudar
dc.date.accessioned2015-02-12T09:21:56Z
dc.date.available2015-02-12T09:21:56Z
dc.date.issued2013-08
dc.identifier.citationBloom, David. 2005. Discourse Analysis and the Study of Classroom Language and Literacy Event. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Inc. Fairclough, N. 1989. Language and Power. London: Longman. —-. 1995. Discourse and Social Change. UK: Cambridge University Press. —-. 2010. Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London: Pearson Education Limited. —-. 2001. Language and Power. London: Pearson Education Limited. Foulcault, M. 1980. Power and Knowledge. Selected interview and other writing. New York. Pantheon. Johnstone, Barbara. 2008.Discourse Analysis. Oxford: Blackwell Publishing. Levinson, Stephen. 1995. Pragmatics. London: Cambridge University Press. Manke, Mary Pilips. 1997. Classroom Power Relations. USA: Erlbaum Associates. Rex, Lesley A and Schiller, Laura. 2009. Using Discourse Analysis to improve Classroom Interaction. New York: Rouledge. Tennen, Deborah. 1994.Gender and Discourse. Oxford: Oxford University Press Thornborrow, J. 2002. Power of Talk. Language and Interaction in institutional discourse. London: Longman. Van Lier L. 1996. Interaction in the Language Curriculum: awareness, autonomy and authenticity. London: Longman. Watts, Richards J. 1991. Power in Family Discourse. Berlin: Mouton de gruyter.en_US
dc.identifier.issn1411-5190
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5235
dc.description.abstractPenelitian ini berkenaan dengan hubungan kekuasaan antara guru bahasa Inggris domestik dengan siswanya di dalam kelas. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan hubungan kekuasaan guru bahasa Inggris domestik dengan siswanya di dalam kelas. Data penelitian ini berupa ujaran yang menunjukkan hubungan kekuasaan yang diambil dari Sembilan sekolah di menengah atas di Kabupaten Purworejo. Data dikumpulkan lewat observasi dan dokumentasi dan dianalisis menggunakan wacana kritis. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) guru bahasa Inggris domestik lebih berkuasa dalam hal mengungkapkan unit pesan; (2) guru dan siswa di lima sekolah menengah atas memiliki kekuasaan yang seimbang dalam menggunakan giliran; (3) dalam berinisiasi guru bahasa Inggris domestik lebih berkuasa daripada siswanya; (4) berinisiasi tentang topik diskusi sepenuhnya dikuasai oleh guru bahasa Inggris domestik; (5) siswa dan guru bahasa Inggris domestik memiliki kekuasaan yang seimbang dalam merespon; dan (6) dalam menentukan penggunaan giliran, guru bahasa Inggris domestik lebih berkuasa. Simpulanya adalah guru bahasa Inggris domestik lebih berkuasa daripada siswanya di dalam kelas. Hal ini sangat dipengaruhi oleh budaya Indonesia.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjecthubungan kekuasaanen_US
dc.subjectguru bahasa Inggris domestiken_US
dc.subjectsiswaen_US
dc.subjectruang kelasen_US
dc.titlePower Relations of Non-Native English Teachers and Their Students in The Classroomen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record