dc.contributor.author | Koesmartadi, Ch. | |
dc.contributor.author | Firdaus, Harradla Hassan | |
dc.date.accessioned | 2015-03-17T06:05:54Z | |
dc.date.available | 2015-03-17T06:05:54Z | |
dc.date.issued | 2014-12 | |
dc.identifier.citation | Frick Heinz. Mulyani., (2006), Pedoman bangunan tahan gempa, Penerbit Kanisius & LMBUNIKA Frick. Purwanto,. (1998), Sistem bentuk struktur bangunan, Penerbit Kanisius & Unika Soegijapranata Press. Schodek. Daniel L. (1999), Struktur (terjemahan), Penerbit Erlangga Kompas, Rabu 14 Setember 2011:15 Materi Short Course; Mewujudkan bangunan Indonesia tahan gempa | in_ID |
dc.identifier.issn | 1412-9612 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/5397 | |
dc.description.abstract | Kepulauan Indonesia termasuk di belahan bumi yang rawan bencana gempa bumi , hal ini tampak
pada beberapa kali terjadi gempa bumi selalu mengakibatkan kerusakan bangunan. Belajar
mendalami pengetahuan arsitektur sangat memerlukan pendalaman secara total tiga dimensi dalam
rancangan sebuah desain karya arsitektur. Dalam pembelajaran saat ini seorang mahasiswa lebih
banyak belajar mendesain bangunan gedung arsitektur mulai dari sejarah, fungsi, bentuk, susunan
termasuk teknologi dan struktur. Dalam sistem pembelajaran di progdi arsitektur mahasiswa juga
dituntut untuk menguasai bidang yang biasanya di kuasai oleh bidang teknik sipil yakni struktur.
Dalam sistem pembelajaran di arsitektur mahasiswa diharapkan mampu membentuk gugusan desain
yang mampu mewadahi segala persoalan manusia dan lingkungannya secara total. Selain
pertimbangan arsitektural, ada persoalan pembebanan serta persoalan gempa bumi yang wajib di
pahami oleh seorang mahasiswa arsitektur. Meskipun berada di luar kemampuan seorang mahasiswa
arsitektur sedapat mungkin mampu menguasai bidang tersebut karena dalam proses mendesain
pertimbangan arsitektural dan tekonologi bisa berjalan bersama. Namun secara mendetail seorang
mahasiswa arsitektur kurang bisa mendalami dan menguasai secara rinci tentang ilmu yang bukan
menjadi bidang yang didalaminya, namun materi ini seharusnya tetap menjadi bahan kajian
mahasiswa arsitektur walaupun secara logika. Persoalan ini bisa diselesaikan dengan membuat
inovasi alat uji gempa bumi secara logika yang didasarkan pada aksi pergerakan gempa bumi secara
umumnya yang dianalisis secara kualitatif terhadap reaksi akibat gempa bumi. Dengan cara ini
secara logika dapat di temukan penanggulangan dan perbaikan bentuk struktur bangunan gedung
secara kualitatif menyeluruh. Metode peralatan ini dibuat sesuai dengan besaran skala proyek
pembelajaran yang diukur meliputi parameter penilaian seperti patokan sebagai peralatan uji grmpa.
Alat ini diukur secara logika dalam arti bisa diukur bangunan apabila mengalami kerusakan. Alat ini
memiliki skala besaran sesuai dengan besaran penugasan seperti skala 1:100. Pengujian dilakukan
degan cara meletakan maket diatas peralatan gempa kemudian digoyang sampai maket mengalami
kerusakan. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | gempa bumi | in_ID |
dc.subject | struktur | in_ID |
dc.subject | alat uji logika | in_ID |
dc.title | Alat Uji Gempa secara Logika untuk Pembelajaran Materi Struktur pada Mahasiswa Arsitektur | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |