dc.identifier.citation | Pujawan,I.N., et al., (2010). Supply Chain Management. Surabaya : Guna Widya. Anityasari, Maria., & Naning. (2011) Analisa Kelayakan Usaha Dilengkapi Kajian Manajemen Resiko. Surabaya: Guna Widya. BPS 2013. Badan Pusat Statistik. Pemerintah Kabupaten Malang. (2012). Kabupaten Malang Dalam Angka 2012. [Online] Available at: http://issu.com/kabmalang/docs/kmda_2012_edisi_2013 [Accessed 1 11 2014]. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi RI dengan Menteri Dalam Negeri No. 03 Tahun 2012 dan No. 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Peraturan Gubenur Jawa Timur Nomor 84 Tahun 2011 tentang Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2014. ASEAN, 2014. AEC. [Online] Available at: http://www.asean.org/communities/asean-economic-community [Accessed 1 11 2014]. Nugroho, B. P. (2012). Panduan Pengembangan Klaster Industri. Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). K. Konsanke & M. Zelm, 1999. CIMOSA modelling processes. pp. 141-153. Porter, M. E., 1998. Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. 1 ed. New York: The Free Press. | in_ID |
dc.description.abstract | ASEAN Economic Community (AEC) 2015 merupakan momentum untuk menciptakan pasar tunggal
dan basis produksi yang stabil, makmur, berdaya saing tinggi, dan secara ekonomi terintegrasi
dengan regulasi efektif untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus bebas lalu
lintas barang, jasa, investasi, dan modal serta difasilitasinya kebebasan pergerakan pelaku usaha dan
tenaga kerja. Diharapkan Indonesia mampu menjadi Negara pengekspor, dimana nilai ekspor
Indonesia ke intra-ASEAN hanya 18-19% sedangkan ke luar ASEAN berkisar 80-82% dari total
ekspornya. Berarti peluang untuk meningkatkan ekspor ke intra-ASEAN masih harus ditingkatkan
agar laju peningkatan ekspor ke intra-ASEAN berimbang dengan laju peningkatan impor dari intraASEAN.
Namun,
jika
hal
ini
tidak
disikapi
dengan
benar
maka
terbukanya
pasar
dalam
negeri
dapat
menjadi
ancaman yang sangat besar bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Salah satu
daerah yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik adalah Kabupaten Malang. Kabupaten
Malang mengalami peningkatan sebesar 7,44%. Angka ini cukup mengesankan, dikarenakan
pertumbuhan tersebut melampaui pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang hanya sebesar 7,22%.
Peningkatan tersebut berasal dari industri-industri kreatif yang ada di Kabupaten Malang. Industri
kreatif ini meliputi industri kerajinan anyaman dari rotan, kerajinan topeng malangan, dan kerajinan
fesyen. Sektor industri ini mengalami peningkatan permintaan tiap tahunnya. Namun, UKM yang
memproduksi kerajinan tersebut tidak mampu menghasilkan produk yang berkualitas. Terkadang
UKM memiliki kesulitan dalam memenuhi permintaan para konsumen dan akhirnya kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan profit. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk
merencanakan value chain, supply chain management, dan penentuan strategi yang baik pada
industri kreatif di Kabupaten Malang demi meningkatkan nilai jual produk-produk tersebut. Dengan
harapan nantinya akan menghasilkan produk yang dapat bersaing di pasar lokal maupun ASEAN,
meningkatkan pendapatan masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, dan dapat mensejahterakan
masyarakat di Kabupaten Malang. Sehingga industri-industri kreatif di Kabupaten Malang dapat
memberikan kontribusi besar pada peningkatan perekonomian Negara Indonesia. | in_ID |