dc.identifier.citation | Anityasari, Maria., & Naning.(2011). Analisa Kelayakan Usaha Dilengkapi Kajian Manajemen Resiko.Surabaya: Guna Widya. BPS 2013. Badan Pusat Statistik. NPujawan,I.N., et al., (2010), "Supply Chain Management", Surabaya : Guna Widya. Noviandi, N., Suharso, P., Suripto, H, N. A., Setianingrum, E., Saparudin, et al. (2012). Manajemen Pengetahuan untuk Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Jakarta: BPPT Press. Nugroho, B. P. (2011). Panduan Pengembangan Kluster Industri. Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pemerintah Kabupaten Malang.(2012). Kabupaten Malang Dalam Angka2012. Dari http://issuu.com/kabmalang/docs/kmda_2012_edisi_2013 Diakses pada 10 September 2014 Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi RI dengan Menteri Dalam Negeri No. 03 Tahun 2012 dan No. 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 84 Tahun 2011 tentang Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2014. Puspita, N.P., “Persiapan Tim Kajian SIDa Provinsi Jawa Timur”, Sinkronisasi diseminasi teknologi spesifik dak peningkatan kemampuan peneliti dan perekayasa dengan pengembangan SIDa di Jawa Timur, Badan Penelitian dan Pengembangna Provinsi Jawa Timur, Surabaya, 24 Mei 2012. Rahmat, S. (2011). Untung Besar dari Bisnis Jamur Tiram. Jakarta: PT Agro Media Pustaka. Sulaeman, A., & Subagjo, I. (2011). Panduan Umum Prakarsa Penguatan Sistem Informasi Daerah. Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Tatang A. Taufik, (2012) "Penguatan Sistem Inovasi di Provinsi Jawa Timur: Konsep dan Prakarsa", Rakor Litbang Provinsi Jawa Timur Implementasi Pengembangan Sistem Inovasi di Jawa Timur, Surabaya, 29 Maret 2012. | in_ID |
dc.description.abstract | Apel (Malus Sylvestris Mill) merupakan tanaman buah yang berasal dari Asia Barat dan telah
ditanam di Indonesia sejak 1934. Kabupaten Malang merupakan salahsatu kabupaten yang terkenal
dengan produksi buah apel. Produksi Apel Kabupaten Malang Tahun 2012 mencapai 2012 328.862
kwintal, sedangkan produksi apel secara nasional mencapai 3.1327.270 kwintal, dapat dikatakan
Kabupaten Malang menyumbang 10,48% produksi apel nasional. Selain terkenal dengan produksi
buah apel, Kabupaten Malang juga terkenal dengan hasil pertanian berupa sayuran. Pada tahun
2012 rata-rata produksi sayuran Kabupaten Malang menyumbang 2,64% produksi sayuran nasional.
Komoditi kembang kol Kabupaten Malang merupakan komoditi sayuran dengan prosentase terbesar
(26,43%) penyumbang produksi kembang kol nasional. Sedangkan dari segi produksi, komoditi kubis
merupakan komoditi yang banyak dihasilkan (506.744 kw) di Kabupaten Malang.
Sejak tahun 2007 apel dan sayur impor telah banyak membanjiri pasar tradisional dan modern di
Kabupaten Malang. Dalam rangka menghadapi arus globalisasi dan impor tersebut, Kabupaten
Malang melalui program Sistem inovasi Daerah (SIDa) berinisiatif meningkatkan daya saing produk.
Peningkatan produk (apel dan sayuran) tidak hanya dalam bentuk penjualan secara langsung, namun
produk turunan dari apel dan sayuran yang mempunyai nilai jual tinggi juga harus diperhatikan.
Industri Skala kecil dan Menengah di Kabupaten Malang telah mampu mengolah buah apel dan
sayuran menjadi menjadi keripik, sari buah, cuka, jenang/dodol, dll, namun pengolahan tersebut
masih terfokus pada beberapa komoditi (apel dan kontang).
Metodologi penelitian yang digunakan dalam rangka peningkatan keberagaman produk olahan
adalah pemetaan jaringan menggunakan konsep value chain, pembuatan peta jaringan menggunakan
konsep supply chain, pembuatan peta jaringan integrasi produksi, serta analisa kelayakan usaha. | in_ID |