dc.description.abstract | Provinsi Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda di Indonesia yang sedang giat melakukan
pembangunan sarana dan infrastruktur bagi kesejahteraan masyarakat. Kondisi kelistrikan di
Provinsi Kalimantan Utara yang masih sering terjadi pemadaman listrik, dan beberapa wilayah
terisolir dari jangkauan listrik, cukup memprihatinkan. Beberapa penyebabnya adalah pasokan
bahan baku pembangkit yang kurang, rusaknya mesin pembangkit serta jaringan distribusi yang tidak
mampu menjangkau daerah pedalaman. Sehingga kebutuhan listrik di beberapa wilayah di Provinsi
Kalimantan Utara masih tidak dapat terpenuhi, baik dari PLN maupun program bantuan Pemerintah
Daerah. Dengan semakin menipisnya cadangan sumber daya energi yang kita miliki dan kemampuan
pembiayaan yang sangat terbatas maka diperlukan suatu perencanaan energi terpadu dengan
memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan hidup dan kesinambungan suplai energi jangka panjang.
Salah satu tool yang dapat digunakan untuk perencanaan energi adalah perangkat lunak Long-range
Energy Alternatives Planning (LEAP). Ekspresi yang digunakan untuk melakukan proyeksi dalam
perangkat lunak LEAP mengacu pada Model DKL 3.2, yaitu model yang digunakan PLN untuk
melakukan proyeksi kebutuhan listrik. Data yang diproyeksikan adalah data-data jumlah pelanggan,
dan kebutuhan energi listrik di Provinsi Kalimantan Utara. Salah satu sumber daya energi yang yang
dapat dimanfaatkan adalah energi terbarukan (EBT), yaitu arus aliran sungai untuk Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Dalam menganalisis potensi mikrohidro tersebut, perlu
didapatkan data debit sungai dan potensi daya listrik yang dapat dihasilkan. Di Provinsi Kalimantan
Utara terdapat banyak sungai-sungai besar yang berpotensi untuk pembangunan PLTMH, Yaitu
Sungai Sembakung yang terletak di Kabupaten Nunukan yang memiliki potensi 500 kW, sungaisungai
yang terletak di Kabupaten Malinau memiliki potensi sebesar 1028.5 kW, dan sungai-sungai
yang berada di Kabupaten Bulungan memiliki potensi sebesar 1091.6 kW. Dengan rencana potensi
terpasang yang telah disebutkan, didapatkan hasil perhitungan jumlah rumah tangga yang dapat
teraliri listrik, yaitu sejumlah 5.934 rumah tangga, dengan peningkatan 8% dari jumlah pelanggan
listrik yang telah ada saat ini. | in_ID |