Show simple item record

dc.contributor.authorSusihono, Wahyu
dc.date.accessioned2015-03-31T02:03:40Z
dc.date.available2015-03-31T02:03:40Z
dc.date.issued2014-12
dc.identifier.citationAdiputra, N. 2002. Denyut Nadi dan Kegunaannya Dalam Ergonomi. Jurnal Ergonomi Indonesia. 3(1,6) : 22 – 26. Adiputra, N.Sutjana, I.D.P. Widana, K. 1998. Pestisida Koktail yang digunakan Petani di Desa Bantunya. Majalah Kedokteran Udayana Vol 29. No 100. April. P 93-99 Grandjean. E.2000. Fitting The Tasks to The Man. A Textbook of Occupational ergonomics. London: Taylor and Francis Kroemer. K.H.E, dan Grandjen. E.2000. Fitting The Tasks to The Human: A Textbook of Occupational ergonomics. 5 th edition. U.K:Taylor and Francis Kroemer. K.H.E.2009. Workload and Stress. In Fitting the Human, Introduction to ergonomics. USA: Taylor and Francis. P235-245 Manuaba, A. 2000. Ergonomi, kesehatan, dan keselamatan kerja. Dalam : Sritomo Wignyosoebroto dan Stefanus Eko Wiranto. editor. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi 2000. Surabaya : Guna Widya. h. 1-4. Manuaba, A. 2004. Pendekatan Ergonomi Holistik Satu Keharusan Dalam Otomasi Untuk Mencapai Proses Kerja Dan Produk Yang Manusiawi, Kompetitif Dan Lestari. Makalah. Dipresentasikan pada Seminar Nasional Ergonomi, Aplikasi Ergonomi dalam Industri, Forum Komunikasi Teknik Industri Yogyakarta dan Perhimpunan Ergonomi Indonesia. Yogyakarta. Manuaba.A. 1992a. Penerapan ergonomi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas; Materi Seminar K3 dengan thema Melalui pembudayaan K3 kita tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Bunga rampai Ergonomi. Vol 1. Denpasar. Program Studi Ergonomi Fisiologi kerja. Universitas Udayana Manuaba.A. 1992b. Upaya pembudayaan ergonomi di PTP XXI-XXXII; Materi seminar Membudayakan Ergonomi di Pabrik Gula PTP XXI-XXII Surabaya.Bunga rampai Ergonomi. Vol 1. Denpasar. Program Studi Ergonomi Fisiologi kerja. Universitas Udayana Pulat. B.M.1992. Fundamentals of industrial ergonomics. Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersy.in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5513
dc.description.abstractKebosanan kerja sering diabaikan dalam evaluasi kinerja pekerja maupun kinerja perusahaan secara umum. Banyak perusahaan yang belum mempertimbangkan pengaruh mental pekerja terhadap penyelesaian pekerjaan utama. Pekerjaan fisik dalam kategori ringan belum tentu sejalan dengan kondisi mental yang ringan pula. Banyak pekerjaan fisik yang ringan, pekerja harus mengeluarkan beban mental yang berlebih atau beban tambahan yang lebih besar, sehingga hasil kinerja tidak masimal, target produksi tidak terpenuhi, keuntungan perusahaan tidak maksimal. Kondisi ini dipengaruhi dari berbagai faktor antara lain perbedaan jenis pekerjaan (task), pemilihan organisasi kerja, kondisi lingkungan kerja dalam perusahaan. Kondisi kerja yang berbeda ini membutuhkan pendekatan penyelesaian masalah yang berbeda pula. Penelitian ini menggunakan metode observasional post test pada 75 orang pekerja yang diambil secara acak rundom dari 35 perusahaan di kawasan industri. Data dianalisis dan digambarkan secara deskriptif kualitatif Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebosanan dominan atau tertinggi pada pekerja di industri Kimia/Farmasi adalah merasa jenuh menghadapi material sheet, pekerja pada industri manufaktur/otomotif nilai tertinggi kebosanan berupa aktivitas kerja merasa monoton rerata 3,2 ±0,5, pekerja pada industri Perikanan diperoleh skor 4 pada material sheet membosankan dan ruang kerja terasa panas. Tingkat kebosanan pekerja pada industri keramik adalah adanya perasaan pekerjaan yang mudah tapi membosankan 3,3±0,8; jam kerja terasa lama dan ruangan terasa panas 2,8±0,8, di industri Cat diperoleh tingkat kebosanan perasaan jam kerja terasa lama, saat bekerja sering merasa lelah, keberatan lembur, pekerjaan monoton rerata 3,5±1,6. Tingkat kebosanan pekerja pada Industri makanan; pekerja merasa material sheet membosankan 3,3±0,4; keberatan lembur dan keadaan ruang terasa panas rerata 3±0,5. Tingkat kebosanan pekerja di Industri Garmen/ Tekstil; pekerjaan terasa kurang memberikan variasi dan tantangan rerata 3,1±0,2. Tingkat Kebosanan pekerja pada industri Plastik; perasaan pekerja ingin keluar ruangan, merasa pekerjaan mudah rerata 2,9±0,5. Tingkat kebosanan pekerja pada industri Penerbitan dan Pencetakan; perasaan saat bekerja terasa lelah, keberatan lembur, merasa hanya dihadapkan material sheet, ruang kerja terasa panas, pekejaan monoton rerata 3. Tingkat kebosanan pekerja pada industri Elektronik ; perasaan hanya material sheet rerata 3,5±0,5.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectKebosananin_ID
dc.subjectKinerjain_ID
dc.subjectLingkunganin_ID
dc.subjectOrganisasiin_ID
dc.subjectTaskin_ID
dc.titleAssessment Kebosanan Kerja Karyawan Sebagai Dasar Evaluasi Kinerja Aspek Task, Organisasi dan Lingkungan Perusahaan; Studi Kasus di Kawasan Industri Tangerang-Bantenin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record