dc.identifier.citation | Sabdono, P.,et al., (2013), "Perbandingan hasil simulasi dan hasil uji kekuatan dinding dari batako tanpa plester dan tanpa perekat (btptp) tanpa tulangan pengencang untuk beban statis" Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013, Vol. 2, ISBN 978-602-14272-0-0 pp. B68-B71. Casabbone, C., (1994), General Description of Systems andConstruction Practices, ACI SP-147-02, pp. 21-55. Yamin, L.E. and Garcia, L.E., (1994), Masonry Materials,ACI SP-147-01, pp. 1-20. Meli, R. and Garcia, L.E., (1994), Structural Design ofMasonry Buildings: The Mexican Practice, ACI SP-147-08, pp. 239-262. Garcia, L.E. and Yamin, L.E., (1994), A Review of MasonryConstruction in Colombia, ACI SP-147-10,pp. 283-305. Gallegos, H., (1994), Masonry in Peru, ACI SP-147-11,pp. 307-331. Cavaleri, L.,Miraglia, N. dan Papia, M. (2003), “Pumice concrete for structural wall panels,” Engineering StructuresVol. 25, pp.115-125. | in_ID |
dc.description.abstract | Fakultas Teknik UNDIP mengembangkan batako tanpa plester dan tanpa perekat (BTPTP) sebagai
salah satu varian batako yang selama ini telah dikenal di pasar.Kelebihan yang ditawarkan oleh
BTPTP ini adalah kemudahan dan kecepatan pemasangannya sehingga menghasilkan produktifitas
dan efisiensi pembangungan dinding rumah yang lebih baik.Penelitian ini bertujuan untuk mengamati
dan menganalisa dinding yang dibuat menggunakan bahan BTPTP, berukuran 2 x 1 m saat menerima
beban menggunakan software berbasis elemen hingga, yaitu ABAQUS dengan input data pengujian
berasal dari sifat mekanis BTPTP. Dinding berbahan BTPTP ini diberikan beban normal dari atas
dinding, sejajar dengan gravitasi bumi dan beban lateral dari arah samping, tegak lurus terhadap
gravitasi bumi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa software ABAQUS berhasil digunakan untuk
memodelkan deformasi dan tegangan pada dinding yang disusun menggunakan BTPTP.Hasil analisa
disajikan dalam bentuk analisa distribusi tegangan dan analisa deformasi dinding BTPTP saat
menerima beban normal dan lateral.Pada beban normal, area dinding yang mengalami tegangan
maksimum terdapat pada bagian atas dinding yang mendapatkan penekanan.Beban yang terdistribusi
merata menjadikan daerah yang menerima beban maksimal juga terdistribusi merata pada bagian
permukaan. Pada beban lateral, bagian dinding yang mengalami beban maksimal juga berlokasi
pada sisi yang menerima beban. Beban secara berangsur berkurang seiring dengan bertambahnya
jarak dinding terhadap lokasi pembebanan.Beban juga memberikan konsentrasi tegangan pada
bagian bawah dinding yang mengalami penguncian ke segala arah. Hasil simulasi digunakan sebagai
prediksi awal daerah yang mengalami beban maksimal dan diprediksi akan mengalami kerusakan
saat dilakukan uji eksperimental. | in_ID |